11 Pertapaan di Era Mellenial

TAPAH SATTVIKAM
Pertapaan Satvika
Pertapaan Penuh Kebaikan

BERTAPA tidak ansih Menyepi masuk Hutan. BERTAPA dapat dilakukan dikeramaian, dalam Kehidupan Sosial Masyarakat, di keluarga, di tempat kerja, dimana pun. Apa manfaatnya Bertapa di tengah-tengah menghadapi Wabah Covid 19.

Panjul: Om Swastuastu Kek

Ki Panji: Om Santim Rcchati Semoga semua Damai Selamanya dan Berbahagia.

Panjul: Kek.. Saat ini sudah tidak jamannya lagi Bertapa masuk Hutan seperti gambaran jaman dahulu. Bertapa dapat dilakukan di rumah sebagaimana saat ini kita sedang menghadapi wabah Covid 19.

Ki Panji: Iya Panjul… Dulu hutan penuh kesepian dan ketenangan. Para pertapa menyukai itu. Sekarang tidak ada hutan lagi yang seperti itu. Bertapa harus dirubah dari tempat sepi ke tempat Rame. Bertapa dari kebutuhan diri sendiri menuju kebutuhan kolektif. Ini adalah Dharma.

Panjul: Bertapa di Keramaian ya Kek. Bertapa untuk kemanfaatan sarwa prani.

Ki Panji: Ia benar… Sekarang harus mempraktikkan Pertapaan di Keramaian.

Panjul: Apa wujudnya Kek

Ki Panji: Bertapa di Keramaian sesuai Petunjuk Bhagawad Gita dilakukan dengan cara:

  1. Sembahyang memuja Ida Sang Hyang Widhi Brahman
  2. Bersujud menyembah kepada Guru Kerohanian
  3. Berbakti kepada Ayah dan Ibu
  4. Menjaga kebersihan badan atau Saucam
  5. Berpantang melakukan hubungan suami istri
  6. Tidak melakukan kekerasan
  7. Berkata-kata Jujur, Menyenangkan, Bermanfaat, dan Tidak mengganggu orang lain.
  8. Membaca susastra Kitab Suci
  9. Kepuasan dalam Kesederhanaan
  10. Selalu serius dalam bekerja dan berusaha
  11. Mengendalikan diri menyucikan jalan Kehidupan
    Sebelas pertapaan ini jika dilakukan secara disiplin Kita pasti Sehat terhindar dari Covid 19.

Panjul: Oh ya Kek… Sebelas jenis Pertapaan Satvika. Menarik sekali bagaimana menjaga disiplin Sembahyang memuja Tuhan, Leluhur yang sudah mendahului, hormat dan bhakti kepada Ibu-Bapak. Beliau yang menjadikan kita ada. Perkataan jujur menyenangkan dan memberi manfaat, menjaga kebersihan badan juga masuk kategori pertapaan.

Baca juga :   Makna Hari Raya Galungan

Ki Panji: Ibu-Bapakmu adalah TUHAN di Sekala. Jangan menyebut Tuhan jika kamu tidak mau berbhakti kepada Beliau. Jalan Kebahagian akan datang jika Restu mengalir dari Ibu-Bapakmu. Sebaliknya jangan bermimpi nemu kebahagiaan jatuh dari langit jika Bhaktimu Tiada untukNya.

Panjul: Baik Kek… Saya akan selalu berbhakti kepada Ibu-Bapak saya.
Menjaga kebersihan Badan dikala wabah Korona ini menjadi sangat relevan ya Kek. Kita harus menjaga kebersihan badan mencuci tangan dan mandi. Ternyata Petunjuk Veda jauh-jauh zaman sudah ada. Kalau men sharing informasi tidak sembarangan. Jangan share informasi yang membuat Resah.

Ki Panji: Itulah Pertapaan di Keramaian yang perlu dilakukan, dijalankan, di evaluasi terus menerus.
Cukupkan dulu ya samoai disini

Om Namaskar

Ki Panji Panjul

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *