Kekuatan Tyagi untuk meraih kebahagiaan

Fakta Empirik menunjukkan: TYAGI yaitu Orang-orang yang dalam Melakukan Karma Mampu Melaksanakan TYAGA dengan Baik dan Sempurna, Menyerahkan semua Pahala yakni Hasil-hasil Perbuatan dari Karma-karmanya kepada Beliau Hyang Maha Kuasa dengan Mengucap Om Tat Sat; KEKUATAN Karmanya ribuan Kali Lipat dibandingkan dengan Orang-Orang yang TERIKAT oleh PAHALA atas Karmanya. TYAGI seperti Itu Luar Biasa Kuat POWERnya karena Dia dekat dengan GENSET Pembangkit Power yaitu TUHAN itu Sendiri.

MAU COBA Silahkan, PERCAYA atau TIDAK Buktikan!!!!
Mengapa BISA demikian Ikuti PERCAKAPAN ini.

Panjul: Selamat Pagi Kek, Om Swastyastu… Semoga selalu ada dalam Kesadaran Baik atas Lindungan Hyang Maha Kuasa. Semoga Kakek Sehat selalu dan Bahagia.

Ki Panji: Om Tat Sat,, Om Santim Rcchati, Semoga Selalu Dekat denganNya, Tercerahkan oleh Nya, Semoga Tuhan Memberkati KEKEKALAN dan KEABADIAN RASA DAMAI. Mari Doakan seluruh warga Keluarga Besar kita Semoga selalu ada dalam Rasa Damai, Situasi damai di Pikiran dan hati. Panjul apa yang Perlu Kita diskusikan.

Panjul: Kek …Masih Menegaskan kembali Materi Kemarin Pagi tentang TYAGI-TYAGA yang disuratkan pada Bab XVIII Bhagavad Gita yakni BAB KESIMPULAN Kesempurnaan Pelepasan Ikatan Hidup. Panjul bertanya: Kekuatan Apa yang akan didapat Jika Seseorang Melakukan TYAGA?

Ki Panji: Menarik Sekali hal ini Panjul. Untuk menjawab Pertanyaan ini Coba Masihkah ingatkah Isi Sloka 29 sampai dengan 46 Adyaya atau Bab I Bhagavad Gita?

Panjul: Ya Kek… Masih Ingat… Disana digambarkan Bagaimana ARJUNA Gemetar, Bulu Romanya berdiri, Busur GOVINDAnya terlepas dari Tangannya dan Kulitnya terasa Terbakar, Tidak betah berdiri, Pikirannya Kacau. Kebaikan apa yang akan didapat Jika dapat MEMBUNUH Korawa, Duryodana, Dhusasana, Karna, Kakek Bisma, Guru Drona, Krpa Acarya, Asvatama, Vikarna, Bhurisrava. KESENANGAN apa yang didapat dari Hasil Perang mampu Menduduki Istana Kerajaan ini. Demikian Kek…

Baca juga :   Sanjaya Melenial

Ki Panji: Benar sekali Panjul. itulah Gambaran di Awal dimana Arjuna yang Belum Terbuka KESADARAN TYAGInya Melihat Kerja dan Pahala dari Kerjanya Terikat untuk Dirinya Sendiri. Pada saat itu Arjuna masih berada dalam keadaan RABUN ROHANI. Ia belum mendapat KESADARAN PENCERAHAN Rohani. Ia baru melihat Karma yang dilakukan hanya untuk Kesenangan saja, hanya untuk Kenikmatan dan Ketidak Nikmatan Duniawi. Ia Bahkan memilih tidak BERKARMA, TIDAK BERPERANG bahkan akan menyerahkan dirinya LEBIH BAIK dibunuh oleh Puteranya Dhrtarastra.

Panjul: Oh Ya Kek… Lalu disitulah Kemudian Sri KRISNA memberi Nasihat, Membakar kembali Semangatnya, Menunjukkan Jalan ROHANI yang benar. Melakukan Karma sebagai Kewajiban Hidup. Melakukan Karma sebagai Bhakti, Membebaskan Keterikatan diri dari Karma-Karma yang dilakukan sebagai Tugas Kewajiban. Setelah sekian panjang Nasihat Sri Krisna kepada Arjuna, Mulailah Arjuna Bangkit. Semangatnya Pulih, Pandangannya mulai Benar dan Siap menjalankan TUGAS PERANG sebagai KEWAJIBAN BHAKTI bebas dari Ikatan, Bebas dari Beban Dosa-dosa, dan Pahala yang akan didapat. BAHKAN untuk MEYAKINKAN Arjuna, Sri Krisna menunjukkan Siapa Dirinya yang Sejati sebagai Avatara Tuhan.

Ki Panji: Ya Panjul… Itulah Gambaran Bagaimana kita menuju TYAGA menjadi TYAGI akan menghadapi masalah seperti Arjuna. Masalah yang Pertama adalah masalah RABUN ROHANI. Jika masalah ini bisa dihilangkan dengan KECERAHAN Rohani maka menjalankan TYAGA perlahan akan jalan dan Bisa dilakukan dengan Baik.

Panjul: Bagaimana Caranya menghilangkan Rabun Rohani itu Kek?

Ki Panji: Cari dan Beli Kaca Mata Penghilang Rabun Rohani.

Panjul: Dijual dimana Kek?

Ki Panji: Dijual di Sloka-sloka Delapan Belas Bab Isi Bhagavad Gita.

Panjul: Weeeh.. Tak Kira dijual di Selatan Kampus UNY jee

Baca juga :   TEORI BELAJAR DALAM DIKSA PARIKSA

Ki Panji: Kembali kepada KEKUATAN SUPER TYAGI. Seorang TYAGI yang sudah sampai kepada kesempurnaan melakukan TYAGA semua Karma yang dilakukan diserahkan sepenuhnya Kepada Beliau Tuhan Yang Maha Kuasa, Mengucapkan OM Tat Sat. Ia Sang TYAGI Bebas dari Ikatan-ikatan akan Pahala-pahala perbuatannya. Dalam posisi TYAGA seperti ini KEKUATAN seorang TYAGI sangatlah SUPER. Mengapa demikian? Karena Ia Sang TYAGI memiliki KESADARAN ROHANI bahwa Tuhan ada didalam Dirinya seperti Krisna ada disisi dirinya Arjuna. Ia Sang TYAGI dekat dengan GENSET TUHAN Pembangkit Segala DAYA. Semua karma-karma dilakukan sebagai KEWAJIBAN dan membiarkan Pahala hasilnya untuk TUHAN yang Bersemayam di Jantung hatinya, di Hrdi-nya. (Baca dialog sebelumnya dengan judul TUHAN TIDAK JAUH MELEKAT DALAM HRDI). Seorang Tyagi selalu sehat, Bugar, penuh daya tenaga melakukan Kerja tanpa Lelah.

Panjul: Oh ya ya ya Kek … GENSET TUHAN.. Kita Butuh itu setiap hari dan setiap saat. Melalui Kesadaran Rohani bahwa Atman yang Bersemayam di dalam Diri kita adalah Percikan TUHAN maka GENSET TUHAN akan Bekerja memberi POWER menggerakkan Badan ini melakukan Karma-Karma yang luar Biasa. Keadaan Sadar seperti ini kita Perlukan ya Kek dalam keseharian. Bekerja sebagai apapun Jika kita Memiliki Kesadaran TYAGA hasilnya pasti Luar Biasa. Sayang Ketidak sadaran yang lebih banyak melingkupi kita. Kita membutuhkan Pelita Kesadaran agar Rabun Rohani Hilang KECERAHAN ROHANI Datang berupa KESADARAN DIRI. Apapun Karma yang Kita Lakukan Sesungguhnya TIDAK ada setitik kecil pun untuk orang Lain. SEMUANYA untuk Sang ATMAN diri SENDIRI agar bisa Suci Bebas dari Ikatan dan kotoran, lalu MELESAT BAGAI KILAT disaat Ajal Datang.

Ki Panji: Cerdas kamu Panjul.

Baca juga :   Memberi adalah kewajiban, inilah sebabnya

Panjul: SIAP Kek… Kek Konsep TYAGI TYAGA Panjul sudah faham. PERTANYAAN Berikutnya: BAGAIMANA Kesadaran TYAGA ini dapat diajarkan kepada Anak-anak Muda seperti SISWA dan MAHASISWA agar Studinya Sukses Kek…

Ki Panji: Panjul Bagus Sekali Pertanyaan mu itu. Pertanyaan itu Penting sekali dijawab. Nah begini ya… Kan kamu tanya hal ini, dalam pikiranmu pasti sudah ada gambaran… Kamu jawab Sendiri aja Ya. Kamu kan sekarang dalam Usia itu, kakek Yakin kamu bisa Jawab.

Panjul: 🙈😇 Waahhh Mumet Iki. Baiklah Kek.. Panjul akan Jawab dalam DIALOG Besuk Pagi. He he he heeee.. Cukupkan dulu dialog pagi ini. Saya kemarin diingatkan oleh Aji Ngurah Gede katanya Dialognya jangan yang abot-abot.

Ki Panji: Dasar…. si PANJUUUULLLL. Kita tunggu Besuk pagi Jawabanya Panjul.
Om Shanti Shanti Shanti Om

Namaskar
Damai Selalu

Ki Panji & Panjul
Jepun Bali Jogja Timur

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *