Petunjuk Weda!!! Membersihkan kotoran Iri hati

ADRODAH
Bebas dari Rasa Iri Hati

Misi pokok Atman Manusia Sekolah lagi dalam Kampus Kehidupan adalah MENSUCIKAN DIRI atau SATTVA-SAMSUDDHIR. Salah satu Kotoran yang disebutkan dalam Bhagavad Gita Bab XVI adalah Kotoran Rasa Iri Hati. Bagaimana Membasuh Kotoran Rasa Iri Hati dengan Adrodah. Ikuti percakapan Panjul dengan Kakeknya.

Panjul: Om Swastyastu Kek.

Ki Panji: Om Santim Rcchati. Semoga damai selamanya. Mari doakan agar semua umat manusia dan terkhusus pembaca dialog ini Damai hati dan pikirannya, Sehat Jiwa dan Bugar Raganya. Tenang Jiwa dan pikirannya dan selalu dekat Ida Sang Hyang Widhi.

Panjul: Ya Kek…Astungkara. Semoga doa-doa Pagi ini terwujud.

Ki Panji: Panjul… Kakek akan membahas salah satu petunjuk Cara Pembersihan diri dari Kotoran Iri Hati atau ADRODAH.

Panjul: Baik Kek… Dengan Senang Hati mendengarkan. Adrodah penting sekali dibangun diwujudkan dalam diri kita. Dari mana Rasa Iri Hati itu muncul, Apa bentuknya dan Bagaimana cara mengatasinya Kek?

Ki Panji: Pertama mari pegang baik-baik Misi pokok kelahiran manusia adalah Penyucian Diri.

Panjul: Ya Kek… Faham Penyucian Diri adalah misi pokok Punarbhawa.

Ki Panji: Karena visi kedepan Punarbhawa adalah Manunggal dengan Hyang Tunggal, Hyang Maha Suci maka agar bisa menyatu dengan Nya, Jiwa Atman kita sudah seharusnya Suci Bebas dari Kotoran salah satunya Kotoran Iri Hati.

Panjul: Dari mana Kotoran Iri Hati itu Muncul Kek.

Ki Panji: Dari Pikiran. Pikiran yang Salah dalam mempersepsi Materi melalui indria utamanya Mata, Telinga, Hidung.

Panjul: Maksudnya gimana Kek.

Ki Panji: Iri hati itu mucul karena Sang Kecerdasan Budhi dalam diri tertidur membebaskan Pikiran liar terjebak liarnya Mata, Telinga, Hidung. Melihat kawan Beli Kulkas baru Jantungnya berdebar. Mendengar tetangga dapat tugas jabatan baru hatinya gulana. Mencium bau harum tetangga menggoreng bawang saja, pingin ikut masak bawang. Iri hati muncul karena Sang Kecerdasan Budhi tidak bekerja.

Baca juga :   Penjelasan Profesor UGM : Sistem kekebalan Tubuh, perpaduan ilmiah dan spiritual

Panjul: Bisa difahami Kek. Bukan salah Mata, Telinga dan Hidung kan Kek.
Yang salah adalah Pikiran yang tidak tunduk pada Sang Kecerdasan Budhi. Pikiran yang Tidak terCerdaskan.
Betapa berbahayanya Iri Hati itu ya Kek. Jantung mudah kolap, hati bisa meradang dan pasti jauh dari Tuhan. Bagaimana mengatasinya Kek?

Ki Panji: Gampang Panjul…
Hiduplah Apa adanya dan Adanya Apa. Jangan Mengada-ada Apa-apa yang Tidak Ada.

Dahi Panjul Mengkerut Mikir… Lalu

Panjul: Oh ya…faham Kek. Walau saya tadi agak bingung.

Ki Panji: Menjadi diri sendiri seperti Apa adanya adalah Hal penting dalam menjalankan
ADRODAH. Tejah yakni usaha-usaha giat bekerja dan Drtih yaitu Ulet berusaha terus dilakukan dalam hidup sehari-hari menjalani Kehidupan dan mencari Penghidupan.
Apa-apa Anugerah Tuhan yang didapat terima dengan Santih atau Ketenangan Jiwa. Semua materi hanya untuk Sementara dan sesaat sepanjang Hidup. Belajar hidup Arjawam yakni Hidup Sederhana. Semua ini bisa dilakukan dengan mempraktikkan Damah yaitu Pengendalian Pikiran.

Panjul: Oh ya Kek…
Semua orang Lahir dengan tugas-tugasnya masing-masing. Ada yang jadi dokter, guru, tentara, pengusaha, pedagang, notaris, programmer, pengembang, rokhaniawan, teknisi macam-macam. Semua punya jalannya sendiri-sendiri. Tidak ada pentingnya Iri hati satu sama lain. Tidak ada pentingnya Iri Hati karena Teman dapat materi baru, jabatan, dan kedudukan baru. Semuanya sementara.

Ki Panji: Ya Benar Cucuku… Iri hati terhadap sesuatu yang Sementara sama sekali tidak ada manfaatnya. Iri hati hanyalah beban kotoran yang menghambat tercapainya Misi Hidup Penyucian Diri. Kejar dan berjuanglah membangun prestasi-prrstasi dalam hidup sebagai persembahan dan pertanggungjawaban diri. Tetapi tetap Tyagah bebas dari ikatan-ikatan.

Jangan Lupa
26 Ajaran BG berikut ini.

  1. Abhayam: bebaskan diri dari rasa takut.
  2. Jnana: pelajari dan tekuni pengetahuan rokhani.
  3. Yoga: lakukan penyatuan diri kepadaNya.
  4. Danam: kembangkan kedermawan.
  5. Damah: kendalikan Pikiran
  6. Yajnah: lakukan korban Suci.
  7. Svadhayah: pelajari Susastra Veda.
  8. Tapah: lakukan pertapaan.
  9. Arjavam: belajar hidup Sederhana.
  10. Ahimsa: jangan melakukan kekerasan.
  11. Satyam: jalankan Kejujuran.
  12. Akrodah: bebaskan diri dari Marah-marah.
  13. Tyagah: belajar melepas ikatan-ikatan.
  14. Santih: bangun ketenangan jiwa.
  15. Apaisunam: tidak mencari-cari kesalahan orang lain.
  16. Daya: kasih sayang terhadap semua mahluk.
  17. Aloluptvam: bebas dari loba tamak.
  18. Mardavam: sifat lemah lembut.
  19. Hrih: sifat sopan rendah hati.
  20. Apacalam: tabah dihati.
  21. Tejah: giat berusaha, bekerja.
  22. Ksama: pengampun.
  23. Drtih: sifat ulet.
  24. Saucam: selalu bersih.
  25. Adrohah: bebas dari rasa iri hati.
  26. Ati-manita: tidak mengharap-harap penghormatan.
Baca juga :   TRI HITA KARANA DALAM PERAYAAN HARI NYEPI

Panjul: Baik kek… 26 Disiplin Spiritual ini sangat Indah dan menantang.

Ki Panji: Panjul mari cukupkan dulu sampai disini. Ingat Iri Hati adalah Ketidak Cerdasan tak Berguna. Iri Hati adalah Daki Pengotor Jiwa Atman.

Panjul: Siap Kek
Namaskar
Damai Damai Damai

Panjul dan Ki Panji
Jogja

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *