Terkait Virus Corona, ini Petuah Romo Sepuh Pura Banguntapan Yogyakarta

Jro Gede Dwija Achir Murti Adi Wiyono

Pandemi COVID-19 atau Virus Corona yang saat ini mewabah bukan saja dinyatakan sebagai bencana Nasional tapi telah ditetapkan menjadi bencana dunia, yang dapat berdampak bukan hanya pada kesehatan, tapi hampir keseluruh sektor kehidupan dan perekonomian dunia.

Berbagai persepsi dan Nasari dibangun atas wabah ini, ada yang menyebutkan sebagai karma buruk manusia atas binatang yang diperlakukan sewenang-wenang oleh manusia, ada yang memandang sebagai peringatan dari Tuhan, ada juga yang menyebutkan sebagai azab.

Terlepas dari berbagai persepsi yang timbul atas Pandemi COVID-19, ada sebuah petuah sederhana namun mendalam yang disampaikan oleh salah satu sesepuh Pura Jagatnatha Banguntapan Yogyakarta yang juga merupakan Pinandita Sepuh di Yogyakarta, Beliau adalah Jro Gede Dwija Achir Murti Adi Wiyono, bagi yang pernah ke Pura Banguntapan, pastilah kenal sosok Beliau. Kepada Pengurus Pengempon Pura Banguntapan Beliau menyampaikan

Seperti orang tua yang sedang marah pada anak-anaknya, sebagai anak apa yang seharusnya kita lakukan untuk meredakan kemarahan orang tua kita. Apakah kita pergi menjauh? Apakah jika kita menjauh orang tua kita tidak bertambah kemarahannya?. Bukankah semestinya kita nunduk-nunduk mendekat dan mohon maaf, mohon ampun, sehingga kemarahan orang tua kita mereda dan kembali memberikan kasih sayangnya.

Demikian halnya dengan merebaknya Virus Corona saat ini bisa kita sikapi sebagai kemarahan Tuhan pada umatnya, mungkin banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini, maka mari kita mendekat kembali pada Tuhan (Ida Sanghyang Widi Wasa), sehingga Beliaulah yang menciptakan Virus ini, maka Beliaulah yang akan menghentikannya dan kembali melimpahkan berkah dan kasih sayang. Jangan justru menjauh dengan berbagai alasan.

Hal ini Beliau sampaikan saat Pengurus berkonsultasi mengenai pelaksanaan Pecaruan Tawur keSanga, Beliau menegaskan, Pelaksanaan rangkaian ritual harus dilaksanakan dengan tidak merugikan orang lain, mengikuti himbauan pemerintah prihal Protokol Cegah Covid-19, sarana upacara disiapkan dan dihaturkan, lalu disiapkan, selanjutnya umat silahkan sembahyang sendiri-sendiri, jangan berkerumun, sembahyang bergantian, sehingga tidak menjadi media penyebaran Covid-19.

Baca juga :   Hal-hal relatif

Dengan demikian semoga semua jagad raya ini rahayu, gemah Ripah loh jinawi, damai dengan sesama, damai dengan alam, damai dalam berkah Tuhan.

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *