26 Disiplin Spiritual yang wajib diketahui dalam Weda

SATTVA-SAMSUDDHIR | Penyucian Kehidupan

Lahirnya kembali Atman memasuki tubuh baru sebagai baju baru disebut dengan Reinkarnasi. Re artinya kembali, In artinya masuk, karni-karnifora artinya daging. Atman yang menjalani Reinkarnasi turun kedunia Sekolah Lagi karena pada Masa kehidupan sebelumnya ada beberapa mata kuliah yang tidak mencapai Kriteria Kesucian Minimal (KKM). Misi pokok Atman Sekolah lagi dalam Kampus Kehidupan adalah MENSUCIKAN DIRI atau SATTVA-SAMSUDDHIR.

Ki Panji: Panjul Cucuku bangun, sini temani Kakek Sembahyang Meditasi doa dini hari.

Panjul: Ya kek..Panjul cuci muka dan bersih separo tubuh dulu.

Ki Panji: Ya silahkan.

Panjul: Om Swastyastu Kek.

Ki Panji: Om Santim Rcchati. Semoga damai selamanya. Bakar dupa, sini duduk di samping kakek. Pejamkan mata, konsentrasikan pikiran, atur nafas selembut lembutnya. Perlahan dengarkan dan rasakan suara detak Jantungmu. Itulah suara Tuhan.

Panjul: Ya Kek

Berselang 20 menit Ki Panji dan Panjul menutup dan mengakhiri Meditasinya.

Panjul: Kek… Selagi Tuhan berdenyut di Jantung ini Apa sih misi hidup kita yang paling inti?

Ki Panji: Misi pokok kelahiran manusia adalah Penyucian Diri cucuku Panjul.

Panjul: Mengapa Penyucian Diri sebagai misi pokok?

Ki Panji: Karena visi kedepan kelahiran adalah Manunggal dengan Hyang Tunggal, Hyang Maha Suci. Oleh karena Hyang Tunggal bersifat Maha Suci maka yang bisa menyatu dengan Nya hanyalah Jiwa-jiwa Atma yang telah Suci.

Panjul: Oh ya Kek.. Logis dan nalar. Hukum Rtta hukum tarik menarik bekerja. Kesucian menarik kesucian menolak kekotoran.

Ki Panji: Benar sekali…seperti kata Cenk Blonk kalau hendak memikat burung perkutut gunakan perkutut dan jangan gunakan burung gagak.

Panjul: Pas sekali petuah itu. Kesucian hanya bisa dipikat dengan kesucian. Tuhan yang Maha Suci hanya bisa diamori dengan Kesucian. Kalau mau Amor ring Acintya maka syaratnya Jiwa kita harus Suci ya Kek.

Baca juga :   Catur Bekal Dumadi : Empat bekal kita hidup

Ki Panji: Ya Panjul… Dalam Teori Reinkarnasi Jiwa Atman manusia lahir ribuan kali agar sampai menjadi Suci. Bahkan dimulai dari hewan melata, hewan berkaki, dan konon Sapi adalah hewan yang paling dekat reinkarnasinya dengan manusia. Sebelum lahir menjadi manusia dengan kesadaran terbawah Atman itu lahir dalam wujud sapi.

Panjul: Inikah dasarnya Kita Hindu menyucikan Sapi. Karena sapi adalah jelmaan Atman terdekat dengan manusia.

Ki Panji: ia benar…Mari ingat Misi Hidup kita adalah Penyucian diri melalui Kehidupan di dunia ini. Dalam Bab XVI Sloka 1 Bhagavad Gita kita temukan petunjuk Sattva-Samsuddhir.
Penyucian diri melalui Tri Kaya Parisudha.

Panjul: Apa ciri-cirinya Jiwa Atman itu Suci Kek.

Ki Panji: Ciri mutlaknya adalah bebas dari Kotoran Bathiniah, Bebas dari keterikatan, keakuan palsu.

Panjul: Lalu bagaimana caranya menyucikan Diri.

Ki Panji: Lakukan 26 Ajaran berikut ini.

  1. Abhayam: bebaskan diri dari rasa takut.
  2. Jnana: pelajari dan tekuni pengetahuan rokhani.
  3. Yoga: lakukan penyatuan diri kepadaNya.
  4. Danam: kembangkan kedermawan.
  5. Damah: kendalikan Pikiran
  6. Yajnah: lakukan korban Suci.
  7. Svadhayah: pelajari Susastra Veda.
  8. Tapah: lakukan pertapaan.
  9. Arjavam: belajar hidup Sederhana.
  10. Ahimsa: jangan melakukan kekerasan.
  11. Satyam: jalankan Kejujuran.
  12. Akrodah: bebaskan diri dari Marah-marah.
  13. Tyagah: belajar melepas ikatan-ikatan.
  14. Santih: bangun ketenangan jiwa.
  15. Apaisunam: tidak mencari-cari kesalahan orang lain.
  16. Daya: kasih sayang terhadap semua mahluk.
  17. Aloluptvam: bebas dari loba tamak.
  18. Mardavam: sifat lemah lembut.
  19. Hrih: sifat sopan rendah hati.
  20. Apacalam: tabah dihati.
  21. Tejah: giat berusaha, bekerja.
  22. Ksama: pengampun.
  23. Drtih: sifat ulet.
  24. Saucam: selalu bersih.
  25. Adrohah: bebas dari rasa iri hati.
  26. Ati-manita: tidak mengharap-harap penghormatan.

Panjul: Baik kek… 26 Disiplin Spiritual ini seperti angin Tornado yang maha kuat dan sulit dibendung. Menjalankan Ati-manita saja sangat sulit dalam dunia glamor seperti ini. Atas nama Etika sopan Santun seorang yang lebih tinggi jabatannya selalu menuntut dan mengharap Penghormatan dari bawahannya.

Baca juga :   TRI HITA KARANA DALAM PERAYAAN HARI NYEPI

Ki Panji: Kamu benar Panjul… Tidak berjalannya Sesana Santhi sebagai penyebabnya. Jika semua orang dalam hidup dan kehidupan telah memiliki kesadaran sesuai dharma dan sesananya Tidak perlu lagi ada pengharapan penghormatan. Mengapa perlu mengharap-harap, tidak perlu lagi wong semua sudah melakukan penghormatan satu sama lain. Yang kecil menghormati yang tua, yang tua menghargai yang kecil. Tidak merasa yang satu lebih penting dari yang lain. Semua merasakan semuanya penting dan perlu. Hirarki berpikirnya horizontal fungsional. Bukan struktural dikotomis. Tukang sapu rendahan, Pejabat tinggian. Lama-lama para pejabat dimakan tinggi.

Panjul: Ya Kek… Masih terjadi kurang dan rendahnya perhatian pada tugas-tugas kasar. Sehingga orang berlomba mencari kedudukan untuk bisa perintah-perintah. Belum menghayati kerja sebagai Karma-Bhakti. Masyarakat masih memandang Catur Warna secara vertikal. Brahmana di atas dan Sudra di bawah. Sehingga terjadi perlombaan menjadi Brahmana, berbusana putih kuning bertongkat agar dihormati. Ini lah Kegagalan dalam menjalankan Penyucian Diri. Penyucian diri berlaku bagi Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra sesuai Dharma Karmanya masing-masing. Begitu ya Kek….

Ki Panji: Panjul mari cukupkan dulu sampai disini. Masih banyak materi yang bisa kita diskusikan.

Namaskar
Damai Damai Damai

Panjul dan Ki Panji
Jogja

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *