3 Kejahatan terbesar menurut Weda

ORANG TERJAHAT
Asura-Niscayan | BG XVII . 5-6

Bab XVII Bhagavad Gita menguraikan Golongan-golongan Keyakinan Manusia atas pengaruh sifat-sifat alam yang diperoleh Roh yang ada di dalam badan. Karena pengaruh sifat alam Roh di dalam badan terikat oleh sifat SATWAM RAJAS TAMAS.

Akibatnya Terbangun Kepercayaan-kepercayaan tertentu. Senyatanya inilah yang Membuat adanya Kelompok-kelompok dengan Keyakinan yang Berbeda-beda. Pertentangan di dalam menjalankan Ritual. Tanpa tuntunan Kitab Suci Kelompok ini akan berseberangan selalu, berbeda arah dan pendapat.

Panjul: Selamat Pagi
Om Swastyastu Kek.

Ki Panji: Namaskar, Om Shanti Shanti Shanti Om. Semoga semua mahluk berdamai.

Panjul: Kek… Ada kejahatan terbesar yang dilakukan manusia atas Keyakinannya yang tanpa tuntunan Veda. Kejahatan itu adalah:

  1. Kepalsuan dalam Bertapa,
  2. Kepalsuan dalam bersederhana.
  3. Kebanggaan diri di atas Nafsu.
    Mohon Diuraikan ya Kek.

Ki Panji: Cucuku Panjul… Pertanyaan yang sangat dalam. Bertapa atau pengekangan diri adalah ritual menuju penyucian diri, samadi penyatuan diri. Bila Tapa dilakukan karena Nafsu Rajas dan Rasa Bangga maka ini disebut KEJAHATAN BESAR.
Melakukan Tapa tanpa bimbingan guru, tanpa bimbingan kitab Suci, dilakukan hanya atas Kehendak sendiri adalah Kegelapan besar.

Panjul: Mengapa demikian Kek?

Ki Panji: Tapa tanpa misi mensucikan Jiwa Atma, bahkan sebaliknya mengotori dan membebani ikatan Atma adalah Kejahatan. Tapa tanpa petunjuk Kitab Suci adalah Kebodohan. Disebut kejahatan karena Tapa yang dijalankan dengan Nafsu Rajas Tamas menistakan Jiwa Atman.

Panjul: Jadi tapa harus dijalankan dengan jiwa Satwam penyucian Atman.

Ki Panji: Kejahatan kedua adalah Kepalsuan dalam Kesederhanaan. Berpura-pura hidup sederhana. Ikut-ikutan melakukan jalan Hidup Sederhana hanya untuk pengelabuan. Jiwanya 100% masih terperangkap kemewahan. Ini juga termasuk Kejahatan Besar.

Baca juga :   TEORI BELAJAR DALAM DIKSA PARIKSA

Panjul: Lalu kejahatan karena Nafsu Bangga diri bagaimana Kek.

Ki Panji: Panjul… Hidup ini semuanya milik Tuhan, Beliau yang memberi, beliau yang menganugrahi, dan beliau yang akan menarik kembali. Tidak satupun ada sebagai MILIK PRIBADI YANG KEKAL. Jika demikian sangatlah Gelap dan Bodoh bila ada Sifat Nafsu Bangga dalam diri Ini. Bangga akan Sesuatu, bangga akan Prestasi, Jabatan, Harta silahkan saja. Rasakan sebagai pengalaman. Itu sudah pasti tidak akan dibawa mati..

KETIDAK PASTIAN itu adalah Jalan Kehidupan ini yang ada diantara KEPASTIAN Kelahiran dimasa lalu dan KEPASTIAN Kematian diwaktu yang akan Datang.

Panjul: Ya kek… KETIDAK PASTIAN itu adalah Jalan Kehidupan ini yang ada diantara KEPASTIAN Kelahiran dimasa lalu dan KEPASTIAN Kematian diwaktu yang akan Datang.

Ki Panji: Betul Panjul.. Kamu pinter berfilsafat.

Panjul: Belajar sedikit-sedikit untuk Bekal Hidup menuju Mati

Ki Panji: Aiiikkk tambah Pinter lagi.
Sejahat-jahat Orang kepada Orang lain, Lebih jahat Orang yang menutup Jalan Atmannya dalam melakukan Penyucian Diri. Orang yang menutup Atmannya melakukan penyucian diri adalah PENJAHAT TERBESAR.

Namaskar
Damai selalu

Ki Panji-Panjul
Jepun Bali Jogja Timur

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *