Kejahatan Remaja diproduksi oleh Keluarga
BKKBN : PROGRAM KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA
HinduJogja.com (12/03/2020), Maraknya kenakalan remaja saat ini terlihat dari banyaknya klitih yang tertangkap diwilayah Jogja, mayoritas diantara mereka itu dalam usia remaja, Lalu kita beramai-ramai menghujat mereka, menyalahkan mereka, seolah-olah apa yang mereka lakukan hanya menjadi tanggungjawab mereka sendiri, mereka dipresekusi, dihakimi hingga babak belur fisik mereka.
Tidak banyak yang bertanya dan mencari tahu, siapa orang tua mereka, bagaimana kondisi orang tua mereka, bagaimana tanggungjawab orang tua mereka, sehingga diusia remaja mereka sudah melakukan tindak kriminal
Dari berbagai pemberitaan, klitih yang tertangkap dan ditelusuri, rata-rata mereka dari keluarga yang Broken home, atau dari keluarga kaya yang tidak cukup mendapat perhatian dari orang tua mereka, sehingga diusia yang labil tersebut mereka mencari jati diri dan perhatian dengan cara mereka sendiri.
Saya tidak sepakat, jika para remaja itu yang melakukan penyimpangan prilaku satu-satunya orang yang disalahkan, bahkan menurut saya mereka tidak salah, karena mereka adalah produk dari orang tuanya, maka yang pertama yang harus bertanggungjawab adalah orang tuanya. Demikian yang disampaikan oleh Didik S, Kasubbid Bina ketahanan Remaja perwakilan BKBBN DIY. Dalam Orientasi Keluarga Sukinah yang diselenggarakan oleh Bimas Hindu Kementria Agama Yogyakarta di Hotel Griya Persada Kaliurang Yogyakarta.
Orang tua memegang peran yang sangat strategis dalam menciptakan generasi muda yang unggul. Kewajiban itu Dimulai dari saat pernikahan, pasangan suami istri harus memiliki dasar-dasar pendidikan dan mendidik anak, dimulai mendidik anak dari dalam kandungan, saat lahir dan masa balita, masa remaja, usia produktif dan usia lanjut. Tentu dalam setiap tingkat perkembangan tersebut, perlakuan dan cara memperlakukannya berbeda.
Sampai saat ini, pernikahan usia muda masih cukup tinggi, melahirkan diusia muda, dan mendidik anak dimasa yang mereka sendiri belum cukup dewasa untuk mempertanggungjawabkan pilihannya sendiri, namun mereka terpaksa mendidik anak dengan keterbatasan kemampuan tersebut, bisa dibayangkan hasil akhirnya.
BKKBN merumuskan, ada 8 fungsi keluarga
- Fungsi Agama
- Fungsi sosial budaya
- Cinta dan Kasih Sayang
- Fungsi perlindungan
- Fungsi reproduksi
- Fungsi sosialisasi dan pendidikan
- Fungsi ekonomi
- Fungsi lingkungan
Setiap keluarga mengupayakan menjadi keluarga yang baik agar bisa berkontribusi dalam membangun lingkungan yang baik dan sumber daya yang unggul
Mulailah dari perencanaan pernikahan, pastikan pasangan sudah siap dengan tanggungjawab sebagai orang tua, lalu rencanakan anak pertama dan anak berikutnya untuk memastikan pasangan sudah siap dengan tambahan tanggungjawab yang akan diterima sehingga tidak ada yang berkurang kualitas perhatiannya.
BKB (Bina Keluarga Balita) sangat penting, karena kualitas SDM ditentukan oleh kualitas pembinaan keluarga sejak dini, ingat 1000 hari pertama karena itu masa keemasan, dimasa tersebut otak sedang berkembang. Maka pasangan muda dan calon pasangan suami istri wajib mengetahui hal ini
Tanggungjawab pertama dan utama kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia adalah setiap orang tua dalam rumah tangga, maka setiap orang tua wajib mau dan mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. (MDS)