Inilah Rahasia Bahagia dalam Weda

RAHASIA CARA MUDAH MEMPRODUKSI KEBAHAGIAAN MENURUT BHAGAVAD GITA

Hidup Bahagia di sepanjang hari, Hidup sejahtera dan damai, Santim Rcchati “Jagathita” selama hidup menjadi Tujuan dan Pengharapan semua orang penganut Hindu. Kebanyakan orang belum menemukan Jagathita itu kendati: Ekonomi sudah maju dan mapan, Bisnisnya maju pesat, Pangkat jabatannya sudah tinggi, penghasilannya luar biasa besar, Rumah- mobil-fasilitas hidup-dan hartanya lebih dari cukup. Pendidikannya sudah puput sampai S3. Pakaiannya sudah serba putih, rambutnya sudah diprucut, kemana-mana diantar dan dijemput, puja mantramnya tidak pernah luput. Mengapa Suka tanpa Wali duka atau Santim Rcchati belum terjumput, belum terkaput, belum terbalut dalam diri. Mari simak Petunjuk Metode Bhagavad Gita berikut ini.

Panjul: Om Swastyastu Kek. Selamat Pagi semoga kakek ada dalam Santim Rcchati.

Ki Panji: Santim Santim Santim Rcchati Cucuku Panjul.

Panjul: Kek… Panjul pernah mendengar bahwa mewujudkan Suka tanpa tepi, Suka tanpa wali duka, Santim Rcchati sulitnya seperti sulitnya memasukkan Gajah ke Lubang Jarum. Hampir tidak mungkin dilakukan atau dijalankan. Benarkan demikian Kek?

Ki Panji: Panjul… Semua orang harus belajar mencari petunjuk, menganalisis petunjuk-petunjuk yang diperoleh. Tahap setahap mempraktikkan petunjuk yang didapat. Merefleksikan apa-apa yang sudah dipraktikkan, apa hasilnya, apa dampaknya, apa yang sudah baik dan cukup, apa yang masih perlu diperbaiki. Refleksi diri dilakukan dengan penuh kesadaran diri dan jujur.

Panjul: Adakah petunjuk jalan terkait membangun Santim seperti memasukkan gajah ke dalam lubang jarum Kek.

Ki Panji: Tentu ada Panjul.

Panjul: Seperti apa Petunjuknya Kek.

Ki Panji: Dalam Bab V Sloka 6 dinyatakan. Kebahagiaan abadi, Suka tanpa wali dukha, Santim Rcchati dapat diwujudkan dengan cara Menekuni Ajaran Bhakti dalam segala Tindakan Karma yang bebas dari Ikatan-ikatan. Kebahagiaan itu tidak cukup dikhayalkan saja, dipikir saja. Kebahagiaan itu dampak dari tindakan kerja yang bebas dari ikatan karena dilakukan berdasarkan prinsip Bhakti.

Baca juga :   Beginilah Kesederhanaan Melasti Jogja 2020

Panjul: Kek.. Kalau kita datang ke Pura sering terasa dalam diri perasaan bahagia dan senang bisa menghaturkan puja bhakti canang sari kepada sesuhunan. Sering juga tidak bahkan tidak sama sekali. Kebanyakan pula setelah memunggungi pura rasa bahagia itu sudah sama sekali tidak ada lagi. Mengapa demikian Kek?

Ki Panji: Sebab utama dari Karma Bhakti seperti ini cukup jelas. Kita selalu melakukan Tindakan Karma tanpa Bhakti yang benar.

Panjul: Maksud Kakek.

Ki Panji: Begini Panjul…
Kalau kamu maturan ke Pura kamu iklas mempersembahkan segala tindakan dan materi untuk Tuhan atau Leluhur. Keiklasan ini adalah syarat bhakti yang harus didukung dengan tindakan karma. Tanpa Karma Bhakti itu tidak terwujud. Karma tanpa Bhakti bisa membuat sesat arah tujuan. Dalam keseharian pada saat kita melakukan tindakan karma kepada orang lain keiklasan bhakti itu hilang. Tindakan karma yang dilakukan banyak Motifnya. Belum lagi balutan suka-tidak suka, kawan-lawan, cocok-tidak cocok, satu level kasta atau beda kasta menjadi hantu menyeramkan dari tindakan karma manusia itu.

Panjul: maksud kakek… tindakan Karma yang terikat oleh motif buruk bhakti itu yang menyebabkan Santim Rcchati itu sulit didapat. Karena ada motif maka ada keterikatan yang amat tinggi. Jika motif keiinginan ok sukses terpenuhi pikiran jadi senang. Dan jika motif keinginan tidak terpenuhi alias gagal pikiran jadi kalut, benci, marah, jengkel, galau.

Ki Panji: Ya itulah Gajahnya yang sulit dimasukkan ke lubang jarum..Panjul. Kadang-kadang dan bahkan sering kita berbhakti ke Pura lebih banyak meminta dan mengemis ini itu kepada Tuhan. Tidak salah sih.. Tapi ini kurang tepat dengan ajaran Karma Bhakti. Jika memuja Tuhan doa yang terbaik adalah mohon agar kita diberi yang Terbaik oleh Tuhan. Tuhan yang maha Tahu dan maha kuasa tidak perlu di dikte apalagi di sogok-sogok.

Baca juga :   GIRI KERTI BAKTI PADA HYANG MERAPI

Panjul: Ok Kek.. Mantap. Lalu bagaimana seharusnya mempraktikkan bhakti dalam tindakan Karma kepada sesama dan bahkan lingkungan hidup.

Ki Panji: Coba rubah Metodenya. Tadinya karma dilakukan karena tuntutan dari luar menuju karma bhakti karena tuntutan dalam diri.

Panjul: Maksud kakek….Metode Karma Bhakti untuk diri sendiri adalah Segala tindakan karma yang dilakukan kepada siapapun sesadar-sadarnya dilakukan adalah untuk bhakti kepada Sang Atman dalam diri. Sama sekali bukan untuk orang lain. Demikiankah Kek?

Ki Panji: Betul sekali Panjul. Metode ini perlu dilakukan. Sesungguhnya ajaran Karma yang menyatakan bahwa manusia terikat oleh hukum kerja inilah yang dimaksudkan. Manusia kena hukum Karma bertindak atas nama dan untuk Bhakti kepada Sang Jiwa Atman yang bersemayam dalam diri. Secara spiritual kita tidak perlu berbhakti kepada Orang lain. Tidak penting berbuat untuk orang lain. Yang penting adalah berbuat karma untuk diri sendiri. Orang lain dan alam adalah subyek dan wahananya.

Panjul: Faham kek…
Kakek memberi kuliah di Kampus dilakukan sebagai bhakti persembahan kepada Sang Atman dalam diri. Begitu ya Kek.

Ki Panji: Semoga astungkara begitu.
Dengan metode seperti ini kita menjadi pelayan dan pengabdi yang baik karena segala tindakan karma diarahkan untuk pemenuhan penyucian Sang Atman dalam diri. Inilah Bhakti Sehari- hari dalam tindakan kerja yang bebas dari ikatan.

Panjul: Metode ini membuat kita semakin Profesional dalam Kerja. Ajaran Hindu memang Mantul: Mantap Betul. I Love Hindu.

Ki Panji: Namaskar ..cukup dulu sampai disini.

Ki Panji &
Panjul
SHJ

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *