Bija / Ganda aksata : Benih Ke-Siwa-an
Umat sedharma,
Umat Hindu dalam melakukan persembahyangan tidak bisa lepas dari penggunaan Bija atau butiran Beras. Mawija atau mabija merupakan rangkaian akhir dari setiap persembahyangan setelah usai mathirta dalam bentuk butiran-butiran beras yang sering di sebut Bija atau Ganda Aksata.
Ganda : biji bijian yang utuh dan Aksata: berbau wangi digunakan atau dilekatkan pada Kening /Lelata, dada/ pangkal tenggorokan dan di Telan serta disertai dengan doa masing masing .
Doa Mebija yang Dilekatkan pada lelata (Dahi tengah)
Om Criyam bhawantu. Artinya: Semoga kebahagiaan meliputi hamba.
Dilekatkan pada Dada / pangkal tenggorokan:
Om Sukham bhawantu, Artinya: Semoga kesenangan selalu datang pada hamba.
Doa mebija yang ditelan(tanpa dikunyah):
Om Purnam Bhawantu, Om Ksama sampurna ya namah swaha. Artinya: Semoga segala kesempurnaan menjadi bertambah sempurna.
Mebija perlambang dari dewa Kumara simbol dari munculnya benih Ke-Siwa-an atau Dewi Sri yang bertujuan agar para penerima Bija memperoleh kebajikan, kemuliaan dan kemakmuran serta terhindar dari bencana /malapetaka dengan menampakkan sifat Kedewataan Daivi Vak
Oleh karena itu, sebagai umat Hindu tumbuhkan dan kembangkan sifat kedewataan Daivi Vak atau benih Ke-Siwa-an itu dalam pikiran serta hati masing-masing dan hilangkan sifat sifat keraksasaan Asuri Sampad. Niscaya Umat Hindu yang Damai, Harmonis dan Bahagia akan terwujud.
(Siva Samhita, 96 & Sanatana Hindu )
Made Worda Negara
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta