Kekuatan prana Sabda-Bayu-Idep
Balam balavatam asmi
Kama-raga-vivarjitam
Dharmaviruddho bhutesu
Kama’smi bharatarsabha BG VII.11.
Aku adalah kekuatan dari orang yang kuat, bebas dari hawa nafsu. Aku adalah keinginan pada semua mahluk yang tidak bertentangan dengan Dharma, wahai Arjuna.
Sloka maha indah untuk diresapi. Madu murni untuk dinikmati.
Kekuatan prana Sabda-Bayu-Idep yakni kekuatan berkomunikasi dengan alat bicara, Kekuatan tenaga bergerak dan kekuatan berpikir yang bebas dari hawa nafsu adalah Tuhan yang mengejewantah dalam diri manusia. Tuhan hadir dalam pribadi semua manusia manakala keinginan-keinginan yang ada dalam dirinya tidak bertentangan dengan landasan kebenaran semesta atau Dharma. Sloka ini tegas menyatakan tidak salah manusia memelihara keinginan “kamaraga”. Yang tidak dibolehkan adalah keinginan atas nafsu yang bertentangan dengan Dharma.
Keinginan untuk makan dan minum adalah Tuhan yang hadir menjadi Kekuatan jika diisi dengan memakan makanan dan minum minuman yang menyehatkan dan dibutuhkan oleh tubuh. Jika keinginan ini tidak dipenuhi maka Tuhan tidak akan hadir sebagai kekuatan diri.
Syarat dari kehadiran Tuhan didalam memenuhi keinginan adalah bebas dari hawa nafsu dan tidak boleh bertentangan dengan landasan kehidupan yakni Dharma.
Bentuk konkretnya:
Tuhan akan hadir jika makanan yang kita makan adalah makanan yang sesuai kebutuhan tubuh, didapatkan dengan cara benar, dimasak dengan penuh kesadaran kasih, dimakan dan dinikmati dengan doa. Makanan yang demikian adalah Amerta Tuhan.
Makanan yang dimasak dengan kemarahan, penuh bumbu menyengat, dimakan dengan penuh nafsu, makan melebihi volume perut merubah kehadiran Tuhan dari Dewa menjadi Bhuta.
Tuhan itu Dewa ya, Bhuta ya.
Salam Damai
Sabtim Rcchati
Ki Panji & Panjul