Ritual dan Perayaan Abhiseka Siwa Graha Candi Prambanan ke-6

Hindujogja.com | Prambanan, 12 November 2024 – Candi Prambanan kembali menjadi saksi sakralitas umat Hindu dalam perayaan Abhiseka Siwa Graha yang ke-6, sebuah ritual agung yang diadakan di Mandala Utama Candi Prambanan. Kegiatan ini dimulai dengan proses pensucian Mandala Utama oleh para sulinggih, yang berlangsung pada pukul 07.00 WIB, sebagai langkah awal untuk memurnikan tempat upacara dari segala gangguan dan energi negatif.

Abhiseka merupakan prosesi penyucian dan peringatan peresmian Candi Prambanan pertama kali oleh Rakai Pikatan pada 856 Masehi, sebagai penanda puncak kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno

Pada pukul 07.30 WIB, suasana Mandala Utama dipenuhi oleh arak-arakan pembawa Lingga yang menjadi pusat perayaan, diiringi oleh rombongan pembawa senjata dewata nawa sanga serta dentuman suara tetabuhan yang menambah khidmat suasana. Para sulinggih kemudian melanjutkan dengan rangkaian puja awal, termasuk Arga Tirta, Pengeresikan Biyakaon, Durmanggala, Prayascita, dan Pangulapan, untuk mengundang kehadiran dewata dan kekuatan suci alam semesta.

Prosesi penting selanjutnya adalah ketika Lingga dibawa masuk ke Mandala Utama, disambut oleh tari Rejang yang sakral. Arak-arakan tersebut mengelilingi Pawedan (Purwadaksina) sebagai simbol pengharapan keberkahan, sebelum Lingga ditempatkan di lokasi yang telah disediakan.

Setelah penempatan Lingga, prosesi dilanjutkan dengan rangkaian pangastawa banten dan ngayab, serta persembahyangan bersama yang diikuti oleh seluruh umat yang hadir. Puncak acara adalah upacara pengambilan Panca Tirta di Siwa Grha, yang diikuti oleh prosesi Abhiseka di mana para sulinggih dan sesepuh Hindu memercikkan Panca Tirta suci ke Lingga sebagai simbol pemberkatan dan pemurnian.

Rangkaian acara ini ditutup dengan serangkaian seremonial di Garuda Mandala, termasuk sambutan dari beberapa tokoh agama dan masyarakat, sebelum seluruh hadirin menikmati prasadam sebagai bentuk rasa syukur.

Baca juga :   Ritual Hindu Jogja Sambut Nyepi

Dalam Dharmawacananya Ketua PHDI Pusat sekaligus Seketaris BPIP Bapak Mayjen Purnawirawan Wisnu Bawa Tanaya menekankan bahwa umat hindu harus berpegang pada Panca Satya yang merupakan ajaran dalam agama Hindu yang terdiri dari lima kesetiaan yang harus dipegang teguh oleh umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Kelima kesetiaan tersebut adalah:

Satya Wacana: Kesetiaan dalam berkata-kata, dengan jujur dan benar

Satya Hredaya: Kesetiaan terhadap kebenaran dan kejujuran kata hati

Satya Laksana: Kesetiaan dan jujur pada perbuatan, dengan penuh tanggung jawab

Satya Mitra: Kesetiaan dan jujur kepada teman, dengan selalu mendukung dan membantu

Satya Samaya: Kesetiaan dan jujur terhadap janji, dengan wajib memenuhi janji dan mempertanggungjawabkan ucapan  Panca Satya merupakan bagian dari Panca Yama Brata, yaitu lima kewajiban moral yang harus dilakukan oleh umat Hindu.

Acara Abhiseka Siwa Graha ini bukan hanya mempererat ikatan spiritual umat Hindu, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap warisan budaya dan tradisi leluhur di tanah Jawa, khususnya di Candi Prambanan yang penuh makna.

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *