Reresik Segoro di Pantai Parangkusumo, Wujud Kepedulian terhadap Alam dan Kearifan Lokal
Bantul, 22 Maret 2025 – Ratusan umat Hindu dan warga sekitar Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, bersama-sama melaksanakan tradisi Reresik Segoro atau Makerti Ayuning Segoro pada Sabtu, 22 Maret 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Nyepi 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus penghormatan kepada laut sebagai sumber kehidupan.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul, Bapak Aris Suharyanta, yang turut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi inisiatif umat Hindu dan masyarakat setempat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga simbol harmonisasi antara manusia dan alam. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Bapak Aris Suharyanta.
Selain aksi bersih-bersih pantai, panitia Nyepi 2025 juga membagikan paket sembako kepada warga sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial. Pembagian sembako ini disambut antusias oleh masyarakat, yang merasa terbantu dengan adanya dukungan dari panitia.
Reresik Segoro merupakan tradisi tahunan yang dilakukan umat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan ekologis, tetapi juga memiliki makna spiritual dalam membersihkan diri dan lingkungan sebelum memasuki Tahun Baru Saka.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan pantai semakin meningkat, sehingga ekosistem laut tetap lestari untuk generasi mendatang.