Arti Kata Swah Swaha dan Tat Astu
Pada Gayatri Mantra, ada yang merapalkan Swah “Om Bhur Bwah Swah” dan ada yang merapalkan Swaha “Om Bhur Bwah Swaha”, sebenarnya mana yang benar? mari kita lihat arti masing-masing
Kata “swah” dan “swaha” berasal dari bahasa Sanskerta, yang merupakan bahasa kuno dari India yang digunakan dalam banyak teks-teks Hindu. Kata-kata ini biasanya digunakan dalam konteks upacara keagamaan Hindu.
Kata “swah” sering diucapkan sebagai bagian dari mantra, seperti “Om swah”, yang memiliki arti “semesta” atau “alam semesta”. Dalam konteks upacara keagamaan Hindu, “swah” juga dapat merujuk pada surga, tempat para dewa tinggal.
Kata “swaha” biasanya diucapkan sebagai bagian dari upacara persembahan. Dalam konteks ini, “swaha” digunakan sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada para dewa. Artinya adalah “aku memberikan” atau “aku menyerahkan” dalam bahasa Sanskerta.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa “swah” merujuk pada semesta atau surga, sementara “swaha” digunakan sebagai ungkapan syukur dan penghormatan dalam upacara keagamaan Hindu.
“Tat Astu” adalah frasa yang berasal dari bahasa Sanskerta dan sering digunakan dalam bahasa Hindi dan bahasa-bahasa lainnya yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Secara harfiah, “Tat Astu” dapat diterjemahkan sebagai “semoga itu terjadi” atau “semoga menjadi seperti itu”.
Frasa ini biasanya digunakan sebagai ucapan akhir atau doa dalam konteks upacara keagamaan Hindu atau dalam percakapan sehari-hari sebagai ungkapan harapan dan doa baik. Frasa ini mengekspresikan harapan dan keinginan bahwa hal yang diinginkan terjadi dan bahwa kehendak atau keputusan yang diambil menjadi kenyataan.
Sebagai contoh, jika seseorang menyampaikan keinginan atau harapannya, orang lain dapat merespons dengan mengucapkan “Tat Astu” sebagai ungkapan harapan bahwa keinginan tersebut terwujud. Dalam konteks upacara keagamaan Hindu, “Tat Astu” sering diucapkan sebagai bagian dari doa atau mantra sebagai ungkapan harapan dan pengharapan atas kebaikan dan kesuksesan yang diinginkan.