Beginilah Tawur Agung Nasional ditengah maraknya Corona

Dokumen Tawur Agung 2019

Hindujogja.com (24/03/2020) Prambanan sudah bertahun-tahun menjadi tempat pelaksanaan Tawur Agung Nasional yang dihadiri oleh Menteri Agama, Gubenur, Dirjen, bahkan di era Presiden Jokowi Beliau hadir pada acara Tawur Agung di Candi Prambanan. Sebelumnya Tawur Agung Nasional yang dipusatkan di Candi Prambanan selalunya dihadiri oleh 10.000 sampai 15.000 umat Hindu dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan berbagai daerah yang datang khusus untuk mengikuti Tawur Agung.

Sambutan Presiden Jokowi pada Acara Tawur Agung di Candi Prambanan Tahun 2015

Dengan munculnya Pandemi COVID-19 yang sudah mendunia itu, hampir seluruh rangkaian acara Nyepi 2020 dibatalkan atau hanya dilaksanakan oleh panitia saja, tanpa seremonial dan tanpa mengundang pihak luar. Semua dilakukan dengan penuh kesadaran untuk mengikuti himbauan pemerintah yang bagi umat Hindu pemerintah adalah sebagai guru wisesa yang patut dihormati dan didengarkan.

Tawur atau Nawur artinya Membayar. Membayar adalah bagian dari Proses Transaksi. Jika kita mengambil berbagai barang dagangan orang lain atau menggunakan jasa seseorang maka wajib hukumnya Nawur atau Membayar.
Dharma Hindu mengajarkan dasar-dasar bahwa sarwa maurip, sarwa gesang, sarwa kinada adalah Ciptaan Hyang Widhi, Milik Hyang Kuasa Tuhan. Manusia dalam Setahun telah banyak berhutang mengambil dedaunan, biji-bijian, buah-buahan, bahkan daging hewan untuk dimakan. Mengambil Oksigen untuk bernafas. Betapa banyaknya Hutang manusia kepada Tuhan yang harus dibayar dengan persembahan (Yadnya) yang dilandasi ketulusan dan Bhakti.

Itulah mengapa Tawur Agung yang bertepatan dengan Tilem Kesanga wajib dilaksanakan apapun kondisinya, hanya didalam Hindu ada tingkatan-tingkatan Yadnya yang bisa dipilih sesuai dengan tradisi “Desa Kala Patra” atau “Desa Mowo coro”, adapun tingkatan yadnya yang ada adalah Nista, Madya dan Utama, terjemahan ketiganya pun masih bisa disederhanakan, sebagaimana yang disebutkan dalam Bhagavad-gita “Bahkan dengan setangkai bunga, selembar daun dan setetes air jika dipersembahkan dengan ketulusan, maka Tuhan pasti menerimanya.

Baca juga :   Matur Piuning dan Mendak Tirta:  Menyambut Nyepi Saka 1946 di Yogyakarta

Kepatuhan Parisada Hindu dan Panitia Tawur Agung Nasional tahun 2020 pada himbauan pemerintah pusat dan gubenur ditunjukan dengan mengeluarkan surat tugas kepada 60 umat Hindu termasuk Manggala Upacara, bahkan nama-nama yang ditunjuk wajib mengumpulkan KTP yang akan digunakan sebagai laporan kepada institusi yang telah memberi ijin dan bersepakat atas pelaksanaan Tawur Agung Nasional di Candi Prambanan. Ini adalah bentuk kepatuhan dan komitmen kami”, Tegas Hendrata Wisnu Ketua PHDI Klaten sebagai penanggungjawab pelaksanaan Tawur Agung 2020.

Selain kita ketat mengontrol peserta yang ikut, pada pelaksanaannya kita juga mengatur jarak tempat duduk dengan memberi garis pembatas untuk memastikan antar umat duduk dengan jarak aman. Menjalankan Protokol Cegah Covid-19 dengan melakukan cek suhu dan menyediakan Handsanitizer. Kami berterimakasih pada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Tawur Agung ini, sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan”, Pungkas Wisnu. (MDS)

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *