Dharma Santi Nyepi Saka 1947 Tahun 2025: Merajut Harmoni dalam Bingkai Keberagaman

Yogyakarta, 19 April 2025 – Suasana khidmat dan penuh semangat toleransi menyelimuti Concert Hall Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Sabtu malam (19/4), dalam perhelatan Dharma Santi Nyepi Saka 1947 Tahun 2025. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi yang diselenggarakan oleh umat Hindu di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan tamu undangan, di antaranya Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Wakil Walikota Yogyakarta, Rektor ISI Yogyakarta, para Dekan ISI, jajaran Forkompinda, Forkompincap, Ketua PHDI DIY, Ketua Panitia Nyepi 2025, serta para tokoh umat Hindu se-DIY.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Nyepi 2025, I Nyoman Gunarsa, S.Psi, M.Psi, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan Nyepi tahun ini. Ia menyebutkan bahwa acara dapat terlaksana dengan baik berkat kontribusi dari Pemerintah Provinsi DIY, pemerintah kabupaten/kota se-DIY, BUMN, pihak swasta, serta media massa yang turut menyuarakan pesan-pesan damai melalui publikasi acara.

Ketua PHDI DIY, AKBP (Pur) I Nengah Lotama, S.Ag, dalam sambutannya juga mengapresiasi dukungan lintas sektor yang telah membantu terselenggaranya rangkaian Hari Raya Nyepi. Ia berharap sinergi yang telah terjalin ini akan terus terjaga demi memperkuat kehidupan umat beragama di Yogyakarta.

Mewakili Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan ucapan selamat Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 kepada seluruh umat Hindu. Dalam sambutannya yang membacakan pesan Gubernur, disampaikan bahwa Nyepi adalah momen penting untuk introspeksi diri, menjaga keseimbangan, dan memperkuat nilai-nilai toleransi antarumat beragama di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Acara ini juga menghadirkan Ida Rsi Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba, seorang sulinggih dari Jawa Barat, sebagai pendharma wacana. Dalam dharma wacana bertema “Membangun Keluarga melalui Nilai-Nilai ke-Hindu-an dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”, beliau menekankan pentingnya peran ibu dalam membangun karakter anak, sebagai generasi penerus bangsa. Nilai-nilai Hindu seperti dharma, satya, dan ahimsa menurut beliau merupakan fondasi utama dalam membentuk keluarga harmonis yang akan menjadi pondasi Indonesia di masa depan.

Acara Dharma Santi ini dimeriahkan dengan penampilan  Panembromo yang dibawakan oleh Ibu-Ibu WHDI DIY, Tari (Beksan) Kelana Topeng Gagah, dan ditutup dengan TARI JANGER ABHINAYA yang merupakan karya dari Penata Tari  Ni Kadek Rai Dewi Astini, Penata Musik  I Nyoman Cau Arsana yang merupakan Dekan ISI Yogyakarta

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *