Dharma Tula ke-2: Membangun Harmonisasi dalam Moderasi Beragama di Era Teknologi

Yogyakarta – Dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, Panitia Sie Dharma Tula menggelar Dharma Tula ke-2 dengan mengusung tema Harmonisasi dalam Moderasi Beragama di Era Teknologi. Acara ini diselenggarakan pada 12 Februari 2025 dan dilaksanakan serentak di 14 pura yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Sleman, Kotamadya Yogyakarta, Bantul, dan Kulonprogo.

Dharma Tula merupakan salah satu kegiatan penting dalam perayaan Nyepi yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman ajaran agama, memperdalam nilai-nilai toleransi, serta meningkatkan kesadaran dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dengan tema yang diusung tahun ini, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi bagi umat Hindu dalam membangun keharmonisan sosial dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tengah era digital.

Adapun daftar pura dan sanggar pamujan yang menjadi lokasi pelaksanaan Dharma Tula ke-2 adalah sebagai berikut:

  1. Pura Jagadnatha Banguntapan
  2. Pura Waikuntha Wyomantara
  3. Pura Daksina Murti
  4. Pura Karanggede
  5. Pura Eka Dharma
  6. Pura Widya Dharma
  7. Pura Sri Gading
  8. Pura Padma Bhuana
  9. Pura Candi Kalongan
  10. Pura Dharma Santi
  11. Sanggar Pamujan Giri Kusumo
  12. Sanggar Pamujan Mahalingga Mangir
  13. Sanggar Pamujan Tirto Lanceng
  14. Pura Sanatanagama UGM

Kegiatan Dharma Tula ke-2 ini diisi dengan berbagai sesi diskusi, ceramah keagamaan, serta refleksi spiritual yang melibatkan pemuka agama Hindu, akademisi, serta generasi muda Hindu. Salah satu fokus utama dalam diskusi adalah bagaimana umat Hindu dapat tetap menjaga ajaran dharma dan toleransi di tengah arus informasi digital yang semakin cepat berkembang.

Ketua Panitia Dharma Tula ke-2 menyampaikan bahwa acara ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam penggunaan teknologi. “Kemajuan teknologi harus kita manfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai kebaikan dan mempererat hubungan antarumat beragama. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa menciptakan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Baca juga :   Pentingnya Mendidik Anak : Pelajaran dari Kisah Drtarastra dan Gandari

Dengan adanya Dharma Tula ke-2 ini, diharapkan umat Hindu di Yogyakarta dapat semakin memahami pentingnya moderasi beragama serta mampu menghadapi tantangan era digital dengan sikap yang bijak dan penuh toleransi. Acara ini juga menjadi momentum penting dalam mempererat persaudaraan serta menjaga keharmonisan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *