Kesempurnaan Kebahagiaan Tujuan Tertinggi

SIDDHIM SUKHAM GATIM
Kesempurnaan Kebahagiaan Tujuan Tertinggi

Pertanyaan untuk apa Hidup, Mau kemana, dan Apa tujuan Lahir dan hidup di Dunia ini JAWABAN nya ada di Bhagavad Gita Bab XVI sloka 23.
Tujuan lahir dan hidup adalah Mencari Kebahagiaan Sejati Menyempurnakan Diri berdasarkan Petunjuk-petunjuk VEDA.

Panjul: Om Swastyastu Kek… Semoga kakek ada dalam kasih suci Ida Hyang Widhi dan Sehat selalu.

Ki Panji: Santim Rcchati, Damai, damai, damai selalu. Terimakasih Cucuku Panjul. Mari bersyukur pagi hari ini masih bisa Berkarma. Tuhan menyayangi kita, melindungi kita. Semoga semua manusia berbahagia.

Panjul: Bab XVI sloka 23 menyatakan Kebahagiaan sejati dan penyempurnaan diri adalah Tujuan tertinggi manusia. Tujuan itu dapat dicapai hanya melalui petunjuk-perunjuk Veda. Benarkah demikian Kek?

Ki Panji: Panjul… Mari kita gunakan Metodologi Tri Pramana: Pratyaksa, Anumana, Agama Pramana.

Panjul: Metode Apa itu Kek

Ki Panji: Pratyaksa Pramana adalah metode mengalami merasakan secara nyata. Mari kita cermati.. Kita setiap hari makan kan. Pada saat lapar kita ingin makan agar rasa lapar itu sirna. Setelah selesai makan rasa senang muncul karena rasa lapar hilang berlalu. Tidak lama lagi lima jam kemudian rasa senang itu hilang sama sekali karena rasa lapar hadir kembali. Senang sesaat disusul duka. Seperti inilah ciri kesenangan duniawi. Ia datang silih berganti dengan rasa duka tanpa Kebahagiaan Sejati.

Panjul: Lalu bagaimana caranya meningkatkan diri merubah senang-suka dan duka menjadi bahagia Kek?

Ki Panji: Caranya mudah. Tingkatkan ritual makan itu dari kebutuhan lidah, mulut, dan perut ke HATI.

Panjul: Maksud Kakek?

Ki Panji: Nikmati rasa lapar, lalu menyantap hidangan, dan mengakiri makan dengan RASA SYUKUR. Makan makanan adalah Ritual membangun Kesehatan dan Kesadaran Diri. Makan bukan Tujuan. Makan adalah proses atau Ritual mengisi lambung dengan makanan agar Badan Sehat dan Bugar, Hati bersyukur, Otak cemerlang.

Panjul: Ohhh ya Kek. Untuk itulah kita perlu berdoa minta Ijin menyantap makanan, berterimakasih kepada Tuhan pemilik segalanya atas anugerah makanan yang diterima. Inikah yang dimaksud merubah ritual makan dari perut ke Hati Kek?

Baca juga :   PENDAPAT SANJAYA DALAM BAB PENUTUP BHAGAVAD GITA

Ki Panji: Betul sekali. Agama melalui Kitab Suci memberi petunjuk Bahwa orang yang makan tanpa mempersembahkan terlebih dahulu kepadaNya adalah PENCURI. Logika (Anumana pramana) membenarkan bahwa makan itu tidak hanya untuk memenuhi isi Perut tetapi untuk tujuan Kebahagiaan, untuk Penyempurnaan. Kiranya cukup jelas bahwa hanya dengan Petunjuk Vedha manusia dapat meraih Tujuan Tertinggi dan Penyempurnaan.

Panjul: bagaimana dengan Ritual Upakara Upacara yang kita lakukan Kek?

Ki Panji: Sama Panjul.. Ritual upakara upacara tanpa petunjuk kitab Suci tidak akan memberi kebahagiaan. Janganlah membuat Ritual hanya untuk senang-senang. Ritual dilaksanakan harus betul-betul untuk TUJUAN Kebahagiaan dan Penyempurnaan. Untuk itu jika akan membuat Ritual di Pura duduklah bersama, gunakan Veda sebagai penuntun, rancang program dan laksanakan bersama apa-apa yang terbaik bagi semua. Hanya dengan cara demikian semua krama akan menghayati dan menikmati prosesi upacara. Disitulah akan ada Bhakti yang Benar, Bhakti dengan pengertian, pemahaman, penghayatan. Jika itu tercapai POWER KARMA akan Berjalan. Upacara menjadi bermanfaat dan bermakna bagi semua Manusia yang terlibat.

Panjul: Menjadi kunci Penting ya Kek… Petunjuk Veda dalam meniti jalan Kehidupan dan Penghidupan. Terimakasih Kek… Semoga selalu Tertuntun Tercerahkan.

NAMASKAR

KI Panji Panjul
Jogja Timur

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *