Mensikapi Tatanan New Normal dengan melaksanakan Yoga
Mensikapi Tatanan New Normal dengan melaksanakan Yoga
Oleh : Dra. Mugiyani, M.Pd.H | 05 – 07 Agustus2020
———————————————————
Seiring perkembangan zaman dan semakin kompetitifnya persaingan hidup menyebabkan setiap orang semakin larut dalam persaingan dan menghabiskan banyak waktu untuk memenangkan persaingan tersebut, pergi pagi pulang larut malam, sehingga sangat sedikit waktu untuk bercengkrama dengan keluarga, terlebih waktu untuk bercengkrama dengan Tuhan.
Situasi seperti itu menyebabkan meningkatnya tingkat stres, minimnya komunikasi antar anggota keluarga, meningkatnya individualisme dan merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan kegiatan keagamaan.
Pandemi Covid-19 membuat panik bukan hanya Indonesia tapi telah membuat panik seluruh Dunia, melumpuhkan hampir seluruh sektor kehidupan, namun dari semua sektor tersebut, semua pada akhirnya berfokus pada sektor kesehatan sebagaimana yang telah dinyatakan dalam Parasara Dharma Sastra VII.41 “Selama terjadi kelaparan yang merata, wabah atau berada di negara lain atau pecahnya kerusuhan di tanah airnya, pemikiran pertama adalah melindungi dirinya. Kesucian adalah pertimbangan kedua dalam situasi diatas”
Sebagai orang beragama terlebih Agama Hindu yang sangat mempercayai Hukum karma, kita harus bisa introfeksi diri, mengapa Tuhan yang Maha kuasa mencipta dan juga melebur, membiarkan vabah ini terus terjadi? Pasti ada maksud baiknya. Pasti Tuhan ingin kita kembali pada tujuan kita Terlahir di Dunia ini, agar kita mendekat pada sangkan paraning dumadi
Hindu mengajarkan Catur Guru (4 Guru) yang seharusnya kita Bhakti pada ke-4 Guru tersebut sehingga terjadi keharmonisan, mungkain kelalaian kita selama ini, mengabaikan Catur Guru sehingga Tuhan mengingatkannya melalui wabah ini, bahwa pada akhirnya tidak ada gunanya kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk sesuatu yang tidak kita butuhkan, untuk sesuatu yang akan memuaskan nafsu keinginan yang bersifat Rajasik.
Demikian prolog yang disampaikan oleh Ibu Dra. Mugiyani, M.Pd.H Dalam acara Orientasi Instruktur Yoga Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020, yang dilaksanakan di Hotel Jayakarta 5 – 7 Agustus 2020.
Orientasi mengusung Tema “Melalui Orientasi Instruktur Yoga kita tingkatkan kemampuan instruktur Yoga dalam membangun hidup sehat dan ketahanan tubuh”
Dalam materinya “New Normal adalah tatanan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19” Bu Mugi menyampaikan bagaimana seharusnya kita berprilaku di era New Normal.
Ibu Mugi yang juga Pembimbing Masyarakat Hindu (Pembimas Hindu) Yogyakarta secara khusus mengajak untuk mempraktekkan Yoga sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan jasmani dan juga rohani.
Begitu banyak manfaat Yoga, beberapa diantaranya adalah
-
Sebagai tujuan hidup yang tertinggi dan terakhir dalam ajaran Hindu, yaitu terwujudnya Moksartham Jagadhita ya ca iti Dharma
-
Untuk menjaga kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani yang dapat dilakukan melalui berbagai macam gerakan yoga Asanas
-
Beberapa gerakan yoga Asanas yang sangat bermanfaat untuk dilakukan dimasa Pandemi Covid-19
Mari kita lakukan Yoga untuk kesehatan jasmani dan rohani kita, sekaligus kita lestarikan ajaran leluhur kita”, tandas Bu Mugi.
Sebagai Instruktur Yoga dari pasraman yang ada di Jogja, kami berharap para instruktur dapat menjadi perpanjangan tanggan pemerintah untuk Mensosialisasikan peraturan pemerintah dan menjaga kesehatan Masyarakat dengan mengajak masyarakt rutin beryoga.
Berikut pointer-pointer materi yang disampaikan :
Tetap sehat disaat Pandemi, Caranya :
-
Menjaga kesehatan, patuhi Hinbauan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan, baik kesehatan diri maupun kesehatan lingkungan
-
Meningkatkan imunitas tubuh, jaga kebahagiaan batin agar imunitas tubuh tetap terjaga
-
Melaksanakan olahraga Yoga, dengan Yoga kita menjaga kesehatan Jasmani dan juga kesehatan Rohani, karena yoga kita belajar mengolah raga dan rasa.
-
Melaksanakan sembahyang secara rutin dan berjapa
-
Orang tua menjadi role model / tauladan bagi keluarga
-
Mengembangkan kreativitas untuk berwirausaha untuk menjaga ketahanan ekonomi
Implementasikan Catur Guru
-
Guru Swadiyaya (Ida Sanghyang Widi Wasa), Menjadi pengingat kita untuk kembali manembah dan Bhakti pada Beliau
-
Guru Rupaka (Orang Tua), orang tua banyak beraktivitas dirumah sehingga akan terjalin kedekatan antara anggota keluarga
-
Guru Pengajian / Susrusa (Guru sekolah), Memaksa guru untuk berubah, mengikuti perkembangan zaman, mengajar dengan cara online.
-
Guru Wisesa (Pemerintah), patuh pada aturan-aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah agar tidak terjadi penyebaran secara massive
Implementasi Bhakti pada Guru Swadiyaya
-
Bersembahyang secara rutin
-
Rajin Berjapa
-
Lantunkan Mahamrtyun Jaya
-
Rutin melantunkan Gayatri sebagai maha mantra, Ibu dari segala mantra
Manfaat Berjapa
-
Japa mengarahkan pikiran menuju Tuhan
-
Selama Berjapa segala sifat ketuhanan akan cepat mengalir dalam pikiran
-
Japa akan merubah substansi mental dari nafsu rajas menuju Satwam
-
Pikiran dapat dibersihkan dengan Berjapa
-
Japa memurnikan hati
-
Japa meneguhkan pikiran
-
Japa menghancurkan Sad Tipu
-
Japa memusnahkan siklur kelahiran dan kematian
-
Japa membakar dosa-dosa
-
Japa menghanguskan Samskara
-
Japa melenyapkan keterikatan
-
Japa memberikan sifat Vairagya (keTuhanan)
-
Japa membasmi segala keinginan
-
Japa menghilangkan ketakutan
-
Japa melenyapkan khayalan
-
Japa memberikan kedamaian tertinggi
-
Japa mengembangkan kasih sayang (Prema)
-
Japa menyatukan bhakta dengan Tuhan
-
Japa memberikan kesehatan, kesejahteraan, kekuatan dan umur panjang
-
Japa membawa kesadaran Tuhan
-
Japa menganugrahkan kebahagiaan abadi
-
Japa membangunkan Kundalini
-
Japa memberikan pemandian spiritual yang indah menyegarkan dan menyenangkan
-
Japa memandikan badan halus (Lingga Sarita)
Pada Akhirnya Pembimas Hindu Yogyakarta mengajak seluruh peserta Yoga untuk bisa menjadi Agen Pemerintah dalam mensosialisasikan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memasyarakatkan Yoga.
Please follow and like us: