Menyentuh Bintang, Menjejak Bumi

Orientasi Keluarga Sukinah Hindu Yogyakarta

HinduJogja.com (12/03/2020) Setiap orang tua menginginkan anak-anaknya sukses, juara kelas, memiliki keahlian ini keahlian itu, menginginkan anak-anaknya lebih baik dari orang tua nya dengan menerapkan standar, metode dan cara saat mereka seusia anak-anak mereka dulu. Orang tua dari generasi ke generasi selalu menginginkan anak-anak mereka melakukan cara-cara yang mereka lakukan dulu saat mereka masih anak-anak. Orang tua sering menjadikan dirinya role model, dan fenomena ini selalu berulang dari generasi ke generasi, tanpa menyadari bahwa zaman telah berubah, namun tanpa disadari orang tua menginginkan anak-anaknya melakukan apa yang dulu mereka lakukan. Orang tua terkadang lupa bahwa jika anak-anak mereka melakukan cara-cara yang mereka lakukan dulu, anak mereka akan menjadi aneh diantara anak-anak yang lain.

Sekarang kalian enak, pengen ini tinggal bilang, pengen itu tinggal minta, dulu papa kalau minta apa-apa harus kerja dulu, Dulu Papa setiap hari harus membantu mencuci piring ke sungai, membersihkan rumah, belajar harus tertib waktunya, harus dikamar berjam-jam. Kalau melakukan kesalahan dihukum, dipukul dan kena sanksi harus melakukan pekerjaan tertentu. Kira-kira itulah yang dikatakan oleh orang tua pada anak-anaknya, lalu anak-anaknya menjawab, Papa ini gak gaul, kuno, jadul, itu kan zaman dulu, sekarang zamannya berbeda.

Fenomena ini terjadi hampir menyeluruh dalam hal mendidik anak, menginginkan anaknya sukses dengan cara yang dilakukan oleh orang tuanya dulu entah zaman apa, sering kali tidak menyesuaikan sekarang zamannya apa”, Hal ini disampaikan sebagai pembuka dalam Orientasi Keluarga Sukinah yang diselenggarakan oleh Bimas Hindu Yogyakarta 11 – 13 Maret 2020 di Griya Persada Kaliurang Yogyakarta dengan Narasumber I Made Andi Arsana, Ph.D, dengan tema Keluarga Sukinah dan Tantangan Globalisasi.

Baca juga :   Catur Bekal Dumadi : Empat bekal kita hidup
I Made Andi Arsana, Ph.D, Narasumber Orientasi Keluarga Sukinah

I Made Andi Arsana, Ph.D. saat ini sebagai kepala kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Gadjah Mada, Dosen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Andi yang seorang ahli perbatasan antar negara atau Batas Maritim sudah berkeliling dunia Asia dan Eropa menjadi narasumber bidang kelautan dan batas maritim, menjadi narasumber di gedung PBB untuk materi yang sama, pernah juga menjadi salah satu narasumber di Mata Najwa. Andi menyelesaikan S1 nya di UGM, S2 dan S3 nya di Australia melalui jalur beasiswa. Andi aktif menulis tips dan trik memperoleh beasiswa sebagai rasa terimakasihnya telah mendapatkan beasiswa untuk S2 dan S3 nya.

Andi mengajak Peserta Menyiapkan generasi yang mengakar kuat dan mendunia, atau Andi biasa menggunakan istilah Glocal = GLObal LoCAL, Berpikir Global bertindak lokal. Biarkan anak-anak kita bila perlu rangsang mereka agar memiliki impian yang mendunia, menjadi warga dunia, tapi jangan lupa ajarkan mereka kearifan lokal.

Berikan anak kita kebebasan untuk bermimpi, bangunkan dia dari tidur untuk mulai tahapan menuju impian, ajarkan kerja keras. Jangan batasi impian mereka karena kita tidak pernah tahu siapa mereka 10, 20, 30 dan 40 tahun kedepan.

Pahami perubahan zaman dan metode belajar anak-anak kita, didiklah anak-anak kita dengan metode kekinian. Bukan dengan metode kita dididik. Karena perkembangan zaman, perkembangan teknologi telah merubah prilaku dari generasi ke generasi.

Saat anak-anak kita dewasa atau saat siswa kita dewasa nanti, kita ingin dikenal sebagai siapa, ingin diperlakukan seperti apa, maka berikanlah yang terbaik sekarang. (MDS)

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *