Metatah atau Potong Gigi
DAIWASURA SAMPAD
Gundul : Om Swastyastu Kek Guna,…Kek tadi saat kuliah Agama Hindu ada teman yang bertanya tentang rencana Panitia Ngenteg Linggih Pura Waikunta Lanud Adisucipto yang mana dalam susunan acara ada jadwal Mepandes (Potong Gigi) masal. Terus dia mau ngajak aku untuk ikut daftar acara potong gigi.
Ki Guna : Om Swsatyastu Nak Gundul, jawabanmu bagaimana?
Gundul : Ya aku jawab, aku sudah potong Gigi di Grya Klungkung dua tahun yang lalu. Terus dia bertanya, apa tujuan upacara potong gigi itu?
Ki Guna : Terus Nak Gundul jawab Gemana?
Gundul : Karena aku lupa bahkan belum tau, ya aku bilang tidak tau. Untuk itu apa gunanya Upacara Potong Gigi itu Kek?
Ki Guna : oooo sebenarnya pada saat ketiga kakakmu ikut Upacara Potong Gigi masal pertama di Yogya yang dilaksanakan oleh empat keluarga Yaitu Keluarga Bapak Pande Made Kutanagara, Keluarga Bapak Prof. I.Gst. Surya Dharma, Keluarga Bapak I Made Bharta dan Keluarga kita. Saat itu sudah dengan jelas diterangkan maksud dan tujuan dari masing-masing rangkaian kegiatan upacara Potong Gigi.
Gundul : Saat itu aku masih kecil tidak memperhatikan semuanya itu. Terus saat aku dibikinkan Upacara Potong Gigi di Bali tidak ada penjelasan sama sekali. Jadi tidak mengerti tujuan Upacara tersebut.
Ki Guna : Ya sementara di Bali belum umum menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan upacara, pokoknya ikuti aja sudah selesai. Baiklah Nak Gundul, tapi kakek tidak menjelaskan urutan dan makna dari masing-masing kegiatan Upacara Potong Gigi itu. Yang jelas mengapa leluhur kita membuatkan Upacara Manusia Yadnya yaitu Potong Gigi :
- Itu salah satu dari Panca Yadnya yaitu Upacara Manusia Yadnya
- Orang tua kita membayar utang kepada anaknya agar tugas dan kewajiban sebagai orang tua bisa sempurna
- Sebagai orang tua sudah sepatutnya mendoakan anaknya agar menjadi anak yang Suputra.
- Dll.
Dari semuanya itu Kakek coba membahas tujuan yang ke tiga yang sesuai dengn Judul.
Gundul : Asiappppp mendengarkan
Ki Guna : Manusia disusun oleh yang namanya Panca Maya Kosa merupakan lima lapisan tubuh yang dikenal dalam Agama Hindu : Annamaya Kosa, Pranamaya Kosa, Manomaya kosa, Vijnanamaya kosa dan Anandamaya kosa. Selain itu di dunia material ini manusia dalam kesehariannya terus dan terus dipengaruhi oleh Tida Sipat Alam Material yaitu yang disebut Tri Guna (Satwam, Rajas dan Tamas).
Gundul : Apa hubungannya kedua hal itu Kek?
Ki Guna : Nak Gundul, dari kedua itu saja Kakek mencoba menjelaskan bawasannya Manusia itu yang selalu kakek pakai guyonan yaitu Manusiaya, Dewaya, Buthaya. Manusia bisa bersifat Dewata dan bisa berwatak Butha.
Gundul : Ya, ya, ya…..terus Kek apa hubungannya dengan Upacara Potong Gigi?
Ki Guna : Karena Manusia bisa berwatak Dewata dan juga bisa berwatak Butha.
Sifat keDewataan (Daiwa Sampad) seperti yang di jelaskan dalam BG. XVI.1.2.dan 3 yaitu
Kebebasan dari rasa takut; penyucian kehidupan; pengembangan pengetahuan rohani; kedermawanan; mengendalikan diri; pelaksanaan korban suci; mempelajari Veda; pertapaan; kesederhanaan; tidak melakukan kekerasan; kejujuran; kebebasan dari amarah; pelepasan ikatan; ketenangan; tidak mencaricari kesalahan; kasih sayang terhadap semua makhluk hidup; pembebasan dari loba; sifat lembut; sifat malu; ketabahan hati yang mantap; kekuatan; mudah mengampuni; sifat ulet; kebersihan; kebebasan dari rasa iri dan gila hormat.
Sifat Asuri Sampad seperti yang tersirat dalam BG. XVI. 4 yaitu :
Sikap bangga, sikap sombong, sikap tak peduli, amarah, sikap kasar, dan kebodohan—sifat-sifat ini dimiliki oleh orang yang bersifat jahat,
Upacara potong gigi diperuntukan bagi orang yang sudah naik dewasa, leluhur kita memaknai potong gigi dengan memotong sifat-sifat Asuri yang berada dalam diri manusia yang disebut dengan Sad Ripu dengan enam gigi sebagai simbul yaitu dua gigi taring dan empat gigi seri. Dengan doa dan harapan agar pada tingkat dewasa ini bersifat dewata.
Gundul : oooo…., gitu maksud dan tujuan Upacara Potong Gigi, luar biasa leluhur kita dalam mempersiapkan generasi penerusnya.
Ki Guna : Tentunya dengan Upacara tersebut agar kamu menjadi anak yang Suputra yaitu anak yang akan membebaskan leluhurnya dari Neraka.
Gundul : Terus setelah itu bagaimana lagi Kek, biar jadi Anak Suputra?
Ki Guna : Tentunya kamu menjadi anak dewasa agar sifat kedewataannya tetap bertahan dan tidak terpengaruh lagi oleh sifat asura, kamu harus berada pada pergaulan Sadsang (Sadu Sangga) yaitu bergaulan dengan orang baik, karena lingkungan pergaulan besar perannya untuk membentuk karaktermu selanjutnya, dan jangan lupa disiplkin laksanakan 4G.
Gundul : Terima kasih Kek, aku paham dan akan aku praktekan karena aku sudah dewasa dan sudah dibuatkan upacara potong gigi. Sukame Om Swastyastu Kek.
Ki Guna : Om Swastyastu
Radhe radhe.
Ki Guna (Kepuh Permai)