Piodalan di Griya Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha kerti Wira Jagad Manik
Hindujogja.com | Pada tanggal 13 Maret 2024, di Griya Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha kerti Wira Jagad Manik, merayakan peringatan yang istimewa yang dikenal sebagai Piodalan. Griya ini sekaligus tempat tinggal Ida Bhagawan yang sebelum Beliau melakukan Dwijati nama walaka Beliau Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, SpPD., K-R, Beliau dikenal sebagai seorang yang menginspirasi banyak orang dengan pengetahuannya yang mendalam dan dedikasinya terhadap ilmu kedokteran. Alamat Griya di Perumahan Sono Indah No. 1 Jalan Sulawesi Sono – Sinduadi – Mlati – Sleman YOGYAKARTA.
Piodalan, atau sering juga disebut sebagai pujawali, petoyan, atau petirtaan, merupakan hari peringatan berdirinya sebuah bangunan suci atau pura. Dalam konteks Griya Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha kerti Wira Jagad Manik, Piodalan menjadi momentum penting untuk menghormati dan memuja Ida Sang Hyang Widhi, atau Tuhan, sebagai bagian dari upacara Dewa Yadnya.
Bagi umat Hindu, pelaksanaan Piodalan adalah sebuah kewajiban sebagai wujud bhakti kepada leluhur dan Tuhan. Upacara ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera, baik secara lahir maupun batin.
Ada tujuh syarat atau Satwika Yadnya yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan Piodalan:
- Sraddha: Melaksanakan yadnya dengan penuh keyakinan.
- Lascarya: Melaksanakan yadnya dengan penuh keikhlasan.
- Sastra: Melaksanakan yadnya dengan berlandaskan pada sumber sastra, seperti Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastuti.
- Daksina: Melaksanakan yadnya dengan sarana upacara yang tepat.
- Mantra dan Gita: Melaksanakan yadnya dengan mengucapkan dan melantunkan lagu-lagu suci untuk pemujaan.
- Annasewa: Melaksanakan yadnya dengan memberikan persembahan jamuan makan kepada para tamu yang hadir dalam upacara.
- Nasmita: Melaksanakan yadnya dengan tujuan yang murni, bukan untuk memamerkan kemewahan atau kekayaan.
Dalam Griya Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha kerti Wira Jagad Manik, Piodalan dilaksanakan dengan khidmat dan kekhusyukan. Umat Hindu berkumpul bersama untuk melakukan rangkaian upacara sesuai dengan tradisi dan ajaran yang diwariskan.
Selain sebagai momen spiritual, Piodalan juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan antarumat Hindu. Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan pertemuan beberapa tokoh umat Hindu yang ada di Jogja, dalam pantauan Hindujogja.com tampak hadir Ketua PHDI Sleman Bapak Untung Waluyo, Ketua Walaka PHDI Sleman Bapak Pande Kuta Negara, Wakil PHDI Provinsi Bapak Budi Sanyoto, Ketua Lembaga Pendidikan PHDI DIY Bapak Prof. Putu Panji Sudira, Penasehat PHDI DIY Bapak Made Astratanaya, Mangku Pura Jagatnatha Banguntapan Jro Gede Wasi Achir Adi Wiyono, Jro Mangku Pura Lanud Bapak Made Worda Negara, Ketua Lembaga Kematian (Sawa Preteka) Bapak Wayan Isswara Madya, Ketua Nyepi Saka 1946 Bapak Prof. Wayan Suardana, Para Ibu-ibu Sarati yang dikomandani oleh Ibu Nengah Brata, Ketua Persantian Eka Cita Dharma Bapak Wayan Suweta, dan Tokoh-tokoh umat seperti Bapak Ketua Sumardika, Bapak Wayan Darminta, dan lainnya.
Piodalan di Griya Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha kerti Wira Jagad Manik pada Buda Cemeng Langkir tanggal 13 Maret 2024, di Perumahan Sono Indah No. 1 Jalan Sulawesi Sono – Sinduadi – Mlati – Sleman, Yogyakarta, menjadi bukti nyata dari kekayaan budaya dan spiritual umat Hindu di Indonesia, serta dedikasi mereka dalam memelihara tradisi dan nilai-nilai luhur.