Ketekunan Mengalahkan Kecerdasan | Kisah Inspiratif

Cerita dari  Pengelola HinduJogja.com | Kisah Inspiratif  | Made Sumiarta, SE

Anda tidak menonjol di bidang akademik? Tidak pernah menjadi juara kelas? Jangan minder dengan masa depan Anda, karena jika ikan dinilai dari kemampuannya memanjat pohon, maka dia tidak akan pernah menjadi juara, tetapi kalau dia dinilai dari kemampuannya berenang, maka dia akan menjadi jawara dan juara. Dia hanya butuh menemukan dan memilih dimana dia akan menjadi jawara dan juara, seperti kisah yang inspiratif berikut, yang dikisahkan dari seorang pemuda desa, yang awalnya takut bermimpi, sampai ia menemukan impiannya.

Made Sumiarta berprinsip keuletan atau ketekunan bisa mengalahkan kecerdasan. Baginya, jika orang lain bisa berlari cepat maka dirinya harus bisa berlari konsisten dan mau berlari lebih lama untuk mencapai jarak yang sama. Prinsip ini tercetus semenjak ia punya cita-cita untuk sukses dan menyadari kekurangan diri di bidang akademik, serta menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang memiliki prestasi secara akademis, hanya umum seperti yang lainnya. 

“Namun, saya memahami bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk sukses dan mendapatkan apa yang didapatkan orang lain. Ketika kecerdasan kita tidak cukup untuk menggapai impian kita maka perlu ada hal lain yang bisa menunjang kekurangan tersebut,” terangnya yakin. 

Pria kelahiran Jembrana, Bali ini berpandangan kita tidak pernah melakukan sesuatu untuk orang lain. Apapun yang kita lakukan, kita lakukan untuk diri sendiri maka lakukanlah dengan seluruh potensi terbaik kita.

Mantan Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Cakra Husada Klaten 2012 – 2018  ini pun memiliki pengalaman mengesan saat masa kecil. “Saat kecil kami adalah keluarga transmigrasi di Pulau Sumatra, tepatnya di Batumarta, OKU Timur, Sumatera-Selatan pada tahun 1982. Ditempa oleh alam, di tengah hutan rimba, membuat masa kecil kami penuh dengan perjuangan, menggembala sapi, mencari rumput untuk makanan sapi, dan mengambil air minum dari sumber yang jaraknya tidak dekat,” paparnya.

Tidak banyak impian di masa kecil Made Sumiarta karena keadaan ekonomi, hidup di desa yang di sekelilingnya hutan lebat, jalanan tanah yang becek saat hujan dan berdebu saat panas sehingga membuat seakan sulit dan takut untuk bermimpi. Saat sekolah di Kota Baturaja, ia baru mulai mengenal lingkungan kota, mengenal impian, atau cita-cita. Saat di desa, sarjana Ekonomi Manajemen ini mengakui tidak banyak waktu untuk bersantai, misal bangun pagi harus bantu masak, sekolah, pulang sekolah pergi ngarit, pulang ngarit mengurus ternak, menyapu halaman, dan menimba air. 

“Saat sekolah dan kos di kota, pekerjaan saya hanya sekolah, belajar, dan bermain. Seringkali saat duduk sendiri ingat orang tua, ingat kesibukan orang tua di desa, begitu berat beban mengurus empat anak saat itu hingga muncul komitmen pada saat itu ‘Saya harus sukses dan membantu membiayai sekolah adik-adik.

Bendahara Yayasan Pendidikan Mitragama Baturaja AMIK, AKMI ini mengakui peran keluarga yang lebih banyak mempengaruhi sehingga menjadi seperti sekarang ini. “Sudah pasti kedua orang tua saya, Mereka memiliki keteladanan tersendiri. Ayah saya Alm. Wayan Lendra merupakan salah satu tokoh masyarakat di lingkungannya. Seorang pribadi pembelajar yang bijaksana dalam membuat keputusan, tapi keras dalam mempertahankan prinsip-prinsipnya. Beliau selalu memberi kata-kata kunci disaat-saat melepaskan kepergian saya meniti ilmu dan karir yang tidak mungkin saya lupakan dan selalu menjadi motivasi disaat saya dalam kebingungan,” jelasnya.

Saat pertama kali pergi ke Jogja untuk kuliah, Ayahnya Alm. Wayan Lendra menyampaikan kata kunci yang pertama “Dek, Bila nanti kamu bisa menyelesaikan kuliahmu dan menjadi sarjana maka kamu sarjana yang pertama dari tujuh keturunan sebelumnya, kamu orang yang akan mengangkat derajat leluhurmu.” Untuk itu, meski dengan berbagai kondisi yang berat, Made Sumiarta berhasil menghadirkan kedua orangtuanya di acara wisudanya bersama besan, anak menantu, dan cucunya dari anak-anaknya. Gelar Sarjana Ekonomi ia raih saat ia sudah berkeluarga dan sudah punya anak 2.

Ibunya Nyoman Selem, seorang yang mengajarkan Made Sumiarta dengan perilakunya. Tidak banyak bicara karena hanya mencontohkan dalam perilaku. “Beliau yang mengajarkan saya untuk bisa menghargai orang lain apapun status sosialnya. Di dalam tubuh manusia, ada jiwa yang sama (atma), di mana Atma adalah percikan Brahman. Ketika kita menghormati orang lain, itu sama saja kita menghormati diri sendiri. Ketika kita menghormati diri sendiri dan orang lain maka sama saja kita telah menghormati Brahman. Ternyata pengajaran yang sederhana ini di dalam Hindu disebut Tat Twam Asi: aku adalah dia, dia adalah aku,” imbuhnya. 

Baca juga :   YADNYA RAHASIA DAN RAHASIA YADNYA

Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Cakra Husada Klaten sekaligus Konsultan Rumah Sakit ini, Sangat inovatif hingga Rumah Sakit tempat ia bekerja mengalami peningkatan hingga 1000% lebih dalam kurun waktu 5 tahun, hingga Rumah Sakit ini menjadi salah satu Rumah Sakit terbaik di Klaten. ia membeberkan bahwa Ibunya mengajarkannya untuk berhati-hati bersikap pada orang lain, mungkin karena fisiknya orang lain bisa menerima perlakuan kita, namun siapa yang menitis di dalam diri orang tersebut belum tentu bisa terima, hal inilah yang menjadi pedoman dalam ia memimpin hingga ia sangat di cintai oleh seluruh karyawan. 

“Saat banyak orang terluka dengan sikap kita maka akan ada energi negatif yang terpancar yang mengarah pada kita sehingga kita akan terselubung energi negatif yang menjadi sumber kesialan. Belakangan pesan ibu saya ini baru bisa saya pahami sebagai Hukum Karma atau Hukum Sebab- Akibat, yang kemudian dipopulerkan dalam film The Secret,” urainya.

Made Sumiarta pun mengagumi sosok Kakak tercinta Wayan Sudiarta. Semasa kecil, ia banyak menghabiskan waktu bersama Kakaknya. Masa-masa indah kebersamaan dengan kakaknya terjadi saat ia berpisah untuk melanjutkan sekolah SMK di kota Baturaja sehingga hanya bertemu seminggu sekali. Kakaknya selalu setia menjemputnya saat akhir pekan dan bercerita banyak tentang keadaan di kampung selama seminggu.

“Beliau seorang Kakak dengan rasa tanggungjawab yang teramat besar, menjaga adik-adiknya sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Hingga kami sudah berkeluarga dan Ayah kami meninggal, Kakak lah yang mengambil tanggung jawab sebagai ayah kami,” bebernya tentang Kakaknya. 

Hal yang Tidak Bisa Dicuri dan Hilang Adalah Pengetahuan dan Pengalaman

Karena keinginannya untuk sukses, Made Sumiarta bersama beberapa rekan pernah mengawali usaha laundry di kos-kosannya di Yogyakarta, lalu rental komputer, pengetikan, terjemahan, bimbingan jarak jauh, hingga sampai pada jual beli komputer baru dan bekas yang berkembang pesat di Yogyakarta dan Semarang hingga 16 cabang. Pada tahun 2002, ia bisa mendirikan perguruan tinggi komputer, AMIK AKMI Baturaja yang merupakan cabang usaha yang ke-17 dan diresmikan pada 17 Juli 2002. Namun, usahanya tak selamanya mulus dan menjadi pengalaman unik sehingga menjadi titik baliknya,kemudian berproses menjadi seperti sekarang ini.

“Saya mengalami masa suram dalam bisnis pada tahun 2005 hingga kami memutuskan untuk tidak lagi bekerjasama dengan rekan bisnisnya dan memulai lagi bisnis sendiri. Mengawali lagi usaha dari minus, dari tumpukan hutang dan menjual satu-satunya properti yang paling berharga yang tersisa, yaitu rumah tinggal kami,” tukasnya. 

Karena prinsip Made Sumiarta, bukan berapa banyak kita bisa mengangkat beban, tapi berapa lama kita mampu bertahan mengangkat beban itu. Sejak saat itu, ia bersama istri tercinta Karjilah Premaswari sepakat untuk memulai usaha dari awal lagi.

“Kita bertekad untuk bisa kembali memiliki rumah impian yang lebih baik lagi. Dalam kurun waktu delapan belas bulan, kita mendapatkan ganti rumah yang telah kita jual di wilayah yang sangat strategis yang nilainya berkembang sangat pesat,” terangnya.

Kesuksesan usaha Made Sumiarta melaju mulus ini karena ia selalu bersama restu orang tuanya, meski sudah menjadi sebuah keluarga kecil yang mandiri dan tidak tinggal bersama keluarga. “Namun, kami selalu melibatkan orang tua dalam setiap mengambil keputusan penting sehingga kami tidak pernah mengalami kesulitan yang berkepanjangan. Selalu ada solusi cepat. Kami merasa diselamatkan lebih cepat dibanding yang lain,” paparnya untuk selalu mengutamakan keluarga.

Konsultan Manajemen dan Profit Booster ini pun menjelaskan tentang mengapa menekuni  bidang konsultan yang digelutinya sampai sekarang. “Tiga tahun terakhir. Terhitung dari tahun 2013, saya lebih fokus pada dunia konsultan. Saya terus mengasah kemampuan diri untuk bidang tersebut karena satu-satunya hal yang tidak bisa dicuri dan hilang adalah pengetahuan dan pengalaman. Dengan pengetahuan dan pengalaman kita tidak khawatir tidak bisa makan,” bebernya tentang pilihan memilih profesi konsultan. 

Baca juga :   TUHAN DALAM KESEHARIAN

Trainer bersertifikasi BNSP ini pun memiliki keyakinan yang melambari dirinya untuk meneruskan bidang profesinya sebagai konsultannya. “Setiap orang membutuhkan orang lain untuk berkembang. Setiap pemimpin dalam suatu usaha membutuhkan orang lain untuk menilai proses yang mereka lakukan. Setiap pengusaha membutuhkan pendamping. Setiap usaha pasti ingin berkembang,” urainya. 

Pemilik certified Neuroliguistic Communication Consultant ini pun menceritakan permasalahan yang paling sering dihadapi saat menjadi konsultan. “Penetapan target yang terlalu cepat dan besar seringkali berpotensi menimbulkan miss communication dengan orang lain, pihak lain, atau tim kerja,” jelasnya.

Saat disinggung tentang apa yang membuatnya berbeda dengan orang yang memiliki kesamaan  profesi bidang  konsultan, Made Sumiarta menjawab dengan perlunya ketekunan, ketelatenan, dan selalu tertantang dengan hal-hal baru apalagi dipandang tidak mungkin oleh orang lain dan yang terpenting adalah menunjukan hasil bukan teori semata.

Made Sumiarta menjadi narasumber untuk Inhouse training dengan materi leadership skill, communication skill, dan team building. Pemilik certified Practitioner NLP memiliki rencana atau gagasan untuk mengembangkan usaha atau bidang konsultan yang  digelutinya saat ini.

“Saya ingin menciptakan tools peningkatan profit usaha terkait profesi saya sebagai konsultan manajemen,” jawabnya. 

Bagi Made Sumiarta apa yang dicapainya saat ini memiliki keterkaitan dengan masa lalu karena sejak kecil, ia terbiasa bermain visualisasi. “Apa yang terjadi saat ini adalah hasil visualisasi saya sebelumnya,” komentarnya. Bagi Made Sumiarta, bidang konsultan yang digelutinya ini begitu penting untuk dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. ”Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha yang berarti juga membutuhkan banyak konsultan,” tukasnya.

Ia pun memiliki harapan untuk orang-orang yang pernah belajar bersamanya, yaitu bisa berkembang bersama sehingga bisa berada pada lingkungan orang-orang sukses. Untuk mendukung profesinya, dia membangun habit khusus selama ini. “Belajar, belajar dan belajar. Belajar lebih banyak, melakukan lebih banyak dari orang lain,” katanya yakin. 

Made Sumiarta pun tak pernah merasa disaingi jika menghadapi orang yang memiliki profesi yang sama dengannya sebagai konsultan. “Setiap orang memiliki rezekinya masing-masing dan kita tidak tahu secara pasti dengan apa rezeki kita datang. Lakukan saja semua upaya dengan tulus,” jawabnya.

Dengan profesinya sebagai seorang konsultan, Made Sumiarta berharap, “hidup adalah peluang, peluang untuk melakukan kebaikan pada diri yang berdampak baik pada orang lain”. Ia pun berbagi inspirasi kepada orang yang membaca kisahnya. “Apapun  yang kita lakukan, lakukanlah dengan segenap potensi terbaik kita. Saat apa yang kita lakukan itu baik untuk orang lain, pasti akan baik untuk citra diri kita dan siapa kita di mata orang lain sangat bergantung pada apa manfaat kita untuk orang lain,” bebernya.

Seberapa besar manfaat yang kita berikan pada orang lain maka minimal sebesar itu pula manfaat yang akan kita terima. Ia pun menyarankan jika ada seseorang yang ingin meraih seperti apa yang dicapai saat ini. “Belajar, belajar, dan terus belajar. Rejeki tidak akan datang melebihi kapasitas atau daya tampung kita. Belajar akan memperbesar kapasitas diri kita,” ucapnya menyarankan.

Bagi Made Sumiarta, kesuksesan adalah mencapai apa yang kita tetapkan sebagai impian. Ukuran kesuksesan setiap orang berbeda-beda sesuai yang ditetapkan. Jadi, kesuksesan itu mencapai apa yang ditetapkan.

Made juga aktif di kepengurusan organisasi keagamaan untuk menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan spiritual, seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi sebagai Ketua Badan Penyiaran Hindu, Prajaniti sebagai sekretaris, PHDI Sleman sebagai Sekretaris Walaka dan hampir seluruh kepanitiaan Made terlibat.

Saat ini Made Sumiarta beraktivitas sebagai Bendahara Yayasan Cendekia Indonesia Sleman yang menyelenggarakan sebuah perguruan tinggi bernama Universitas Mahakarya Asia yang berpusat di Jogja dan memiliki Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) di Jakarta dan Baturaja. 

Kampus Unmaha atau Universitas Mahakarya Asia yang berlokasi di Jalan Magelang Yogyakarta, Jl. Ahmad Yani Baturaja Sumatera Selatan, dan Kalibata Jakarta, adalah sebuah kampus dengan Visi Universitas Mahakarya Asia pada tahun 2030 menjadi Universitas terkemuka di Asia, yang unik, adaptif, inovatif dan mampu mencetak cendekia berjiwa entrepreneur. 

Baca juga :   Seorang Doktor Hindu Jogja tulis cara mengatasi rasa takut hadapi Corona menurut Weda

Mendapatkan predikat Akreditasi B pada beberapa program studi, dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT, Unmaha berkomitmen pada kualitas lulusan

Dengan Slogan “Kampus Pencetak Pengusaha“, Unmaha mencetak enterpreneur-enterpreneur muda yang siap bersaing didunia kerja, dunia industri dan dunia bisnis.

Unmaha memiliki Prodi Manajemen, Akuntansi, Kewirausahaan, Teknik industri, Arsitektur, Perhotelan, Sains Informasi Geografi  atau SIG, Teknik Informatika, Manajemen Informatika dan Sistem Informasi yang tersebar di Jogja, Baturaja dan Jakarta.

Sejarah berdirinya Unmaha yang sejak tahun 1977, telah banyak melahirkan pengusaha-pengusaha muda, Manajer, direktur dan Pegawai negeri sipil atau PNS yang memiliki daya saing tinggi dan Kompeten di bidangnya.

Untuk memberi kesempatan belajar dan peningkatan jenjang karir serta peningkatan kemampuan atau skill bagi karyawan, pegawai negeri sipil dan pengusaha, Unmaha juga membuka kelas karyawan dengan sistem pembelajaran Online dan offline.

Universitas Mahakarya Asia diselenggarakan oleh Yayasan Cendekia Indonesia Sleman dengan SK KUMHAM No.AHU-5247.AH.01.04 Tahun 2010. Berpusat di Yogyakarta, Jakarta dan Baturaja Sumatera-selatan. 

Dengan izin Penggabungan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 410/M/2020. Tertanggal 13 Maret 2020

Universitas Mahakarya Asia merupakan penggabungan dari 4 perguruan tinggi yaitu : 

  1. Akademi Pariwisata Buana Wisata di Yogyakarta, berdiri sejak 01 Juli 1977.
  2. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “AKMI” Baturaja, berdiri sejak 08 Juli 2002.
  3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi BBANK Yogyakarta, Berdiri sejak 14 Februari 1995.
  4. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Mahakarya Jakarta, berdiri sejak 14 Februari 1995.

Anda ingin kuliah? Tapi tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan tidak mampu membayar biaya kuliah di perguruan tinggi swasta favorit. Jangan Khawatir ditempat kami, biaya kuliah hanya 500.000an diangsur bulanan. Atau Anda sudah bekerja?, kami membuka kelas karyawan yang sistem pengajarannya online dan offline serta diluar jam kerja. Jika Anda serius, kami juga akan mengajarkan Anda bagaimana cara mendapatkan penghasilan sambil kuliah, sehingga Anda bisa membayar biaya kuliah sendiri bahkan mendapatkan penghasilan tambahan untuk biaya hidup bahkan menabung.

Tahukah Anda, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia baru 3,4% dari sekitar 260 juta penduduk atau kurang lebih 8,06 juta, dari yang seharusnya 10% hingga 14% untuk dapat disebut negara maju.

Masih butuh sekitar 7% – 11% atau 18,2jt – 28,6jt pengusaha atau wirausaha muda, Anda kah pengusaha-pengusaha muda itu di masa depan?  

Universitas Mahakarya Asia (Unmaha) dengan 8 mata kuliah unggulan di semua program studi, Entrepreneur 1 2 3, Bisnis Project 1 2 3, pemberdayaan masyarakat, Bisnis startup, Digital Marketing, Strategic Leadership, Karakter Building. Berusaha memastikan Anda siap menjadi pengusaha dan sumber daya dengan daya saing yang tinggi. 

Jika Anda berminat atau saudara, rekan, anak, cucu Anda Membutuhkan informasi ini tolong bagikan dan mengisi formulir di Link berikut. Tim Kami akan segera menghubungi Anda. https://s.id/pmbUnmaha2023 atau https://unmaha.ac.id/pmb

*** 

Curriculum Vitae

Made Sumiarta, SE, CH, CHt, C-NLP, QWP lahir di Jembrana, Bali pada tanggal 11 Januari 1978. Memiliki gelar Sarjana Ekonomi Manajemen.Pendiri Kampus AKMI Baturaja (Sekarang Merger dengan Universitas Mahakarya Asia), menekuni bidang pekerjaan sebagai bendahara Yayasan Pendidikan Mitragama Baturaja (AMIK AKMI),  Ex. Direktur Umum Administrasi dan Keuangan RS Cakra Husada Klaten 2012-2018, dan Konsultan Manajemen dan Profit Booster. 

Ia memiliki keahlian sebagai  Certified Neuro Linguistic  Communication Consultant (CNCC), Certified Practitioner NLP (CP-NLP), Certified Hypnosis (CH), Certified Hypnosis Terapis (CHt), Qualified Wealth Planner (QWP), Sertifikasi Trainer  Utama BNSP, dan Sertifikasi Pendamping UKM Alamat: Jl Kaliurang Km 5,6, Gang Pandega Karya No.12 A Yogyakarta

Nama istri : Karjilah Premaswari

Nama Anak 

  1. Putu Nanda Putra Prabawa
  2. Kadek Sumilia Dea Ananda Krisna Prabawati
  3. Komang Satya Darma Gita Prabawati
Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *