Sarasehan Lintas Iman Panitia Nyepi 2025: Menjaga Harmoni dalam Era Digitalisasi
Bantul, 22 Februari 2025 – Panitia Nyepi 2025 sukses menyelenggarakan Sarasehan Lintas Iman di Gedung Santi Sasana Pura Jagatnatha Banguntapa, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini mengangkat tema “Dengan Semangat Moderasi Beragama, Umat Hindu DIY Menjaga Harmoni dalam Era Digitalisasi Menyongsong Indonesia Emas 2045.”
Sarasehan ini menghadirkan perwakilan dari enam agama yang ada di Yogyakarta dan bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kesbangpol DIY, Bapak Lilik Andi Aryanto, S.I.P., M.M., serta menghadirkan Keynote Speaker Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum., selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY. Bertindak sebagai moderator dalam acara ini adalah Wayan Suweta Darma.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Bahiej menekankan bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan hasil dari persatuan dan peran semua agama. Oleh karena itu, semangat persatuan dan harmoni harus senantiasa dijaga dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Kepala Kesbangpol DIY, Bapak Lilik Andi Aryanto, juga menyoroti peran Yogyakarta sebagai rujukan dalam pembelajaran harmonisasi beragama. Bahkan, pada sore harinya, pemerintah Kota Tegal dijadwalkan untuk melakukan kunjungan terkait dengan studi harmonisasi kehidupan beragama di Yogyakarta.
Sarasehan ini semakin menarik dengan sesi diskusi yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para penanggap dari berbagai agama turut memberikan perspektif mereka terkait tema yang diangkat. Beberapa tokoh agama yang menjadi penanggap dalam acara ini adalah:
- Prof. H. Machasin, M.A. (Tokoh Muslim)
- Romo Joko Lelono (Tokoh Katolik)
- Pdt. Imanuel Geofasky (Tokoh Kristen)
- Naryoto, S.Pd, M.Pd.B, M.Hum (Tokoh Buddha)
- Drs. Nyoman Warta, M.Hum (Tokoh Hindu)
- Cucu Rohyana (Tokoh Konghucu)
Ketua PHDI DIY, AKBP Pur. Nengah Lotama, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa semangat harmonisasi harus terus dijaga demi keutuhan bangsa. Sementara itu, Ketua Panitia Nyepi 2025 Nyoman Gunarsa menegaskan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata peran umat Hindu dalam menjaga dan mengamalkan ajaran Tat Twam Asi serta Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dalam acara sarasehan juga dipentaskan karya seni diantaranya :
TARI SEKAR PUDYASTUTI
Sebuah karya tari klasik gaya Yogyakarta diciptakan oleh KRT. Sasmintadipura. Karya ini dipersembahkan sebagai ucapan selamat datang kepada para hadirin semuanya. Penari: Ayu Wina, Nadia, dan Dena
TARI JANGER ABHINAYA
Sebuah karya tari yang bersumber dari spirit tari Janger tradisi. Perpaduan unsur musik, gerak, dan vokal dalam tarian ini menggambarkan kebersamaan, energetik, optimistis, dan dinamis. Penata Tari: Ni Kadek Rai Dewi Astini Penata Musik: I Nyoman Cau Arsana Dibawakan oleh Sanggar Tari Bali Saraswati KPB Purantara Yogyakarta Penari: Mia, Baira, Dedek, dan Gilang
GITA SANTI
Karya ini memadukan nyanyian dan doa beberapa agama yaitu Gayatri Mantram, Namo Tassa, Tombo Ati, dan Kami Puji dengan Riang, ditata sedemikian rupa, penuh keharmonisan dan estetika sebagai pesan perdamaian sejati. Penata Musik: I Nyoman Cau Arsana Penulis Puisi: Retno Dwi Intarti Penata Gerak, Rias & Busana: Ni Kadek Rai Dewi Astini Dibawakan oleh Sanggar Tari Bali Saraswati KPB Purantara Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta
Acara ini turut dihadiri oleh Bimas Hindu DIY, Bapak Didik Vidya Putra, S.E., M.M., pengurus PHDI DIY, WHDI DIY, serta berbagai tokoh agama dari berbagai organisasi keagamaan. Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semangat moderasi beragama dan keharmonisan antar umat beragama di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya dapat terus terjaga menuju Indonesia Emas 2045.