MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN

Ir. Ngakan Ngurah Mahendrajaya, MT. IP-Md | Jayakarta Hotel, 6 Agustus 2020

 Sering kali meditasi dianggap atau dikonotasikan susah, nanti jadi gila, nanti lupa macam-macam, nanti menjadi dukun dan lain sebagainya (selalu dihubungkan dengan hal-hal yang negative dan di luar nalar alias Gaib. Padahal meditasi adalah sesuatu yg menggembirakan atau menyenangkan jika dijalani dengan benar dan dibimbing oleh seorang Guru yang mumpuni.

Meditasi memiliki arti focus atau kesadaran sehingga apapun yg kita lakukan jika kita sdh focus dalam kesadaran itulah meditasi. Jadi meditasi bisa dilaksanakan tiap hari pada jam jam tertentu di rumah pada ruangan yg biasa digunakan utk meditasi.

Meditasi juga berfungsi utk memurnikan diri sehingga semakin rutin meditasi dilakukan maka proses pemurnian diri akan semakin cepat terjadi, karena dengan memurnikan diri maka kekotoran jiwa dan raga akan terbersihkan.

 

LANGKAH-LANGKAH DALAM  MEDITASI

Ada beberapa persiapan yang dilakukan sebelumkita  bermeditasi seperti mandi yang bersih, memakai pakaian yang bersih dan longgar agar tidak mengganggu saat kita bermeditasi, ruangan yang bersih dan harum, bantal untuk duduk dan lain sebagainya. Setelah persiapan tersebut terpenuhi maka meditasi dapat dilaksanakan dengan urutan-urutan sebagai berikut :

  1. Doa
  2. Pembersihan atau Pemurnian Diri
  3. Meditasi

 

  1. Doa, doa sangat penting dilakukan di awal karena berisikan niat kita untuk melakukan meditasi
  2. Pembersihan atau Pemurnian Diri, ini perlu dilakukan agar jiwa dan raga kita menjadi bersih, apa yang harus dibersihkan?

Dalam  Agama Hindu yang harus dibersihkan adalah sebagai berikut :

 

TRI SARIRA

Konsep komposisi tubuh manusia dalam Hindu di bagi menjadi tiga yang biasa disebutkan dengan Tri Sarira, adapun Tri Sarira itu adalah :

  1. Stula Sarira, adalah lapisan terluar dari badan kita atau badan kasar (jasmani). Stula Sarira adalah organ yg dapat disentuh dan dapat dilihat, Stula Sarira terbentuk dari unsur-unsur Panca Maha Butha, yaitu :
  2. Pertiwi : zat padat seperti tulang, otot, daging, kuku, dan rambut
  3. Apah : zat cair, seperti darah dan lender
  4. Teja : unsur panas seperti suhu tubuh
  5. Bayu : unsur udara missal nafas
  6. Akasa : eter atau zat cahaya atau energy listrik
Baca juga :   Sejarah dan Keistimewaan Nyepi | Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama

 

  1. Suksma Sarira, adalah lapisan tubuh yang tidak dapat dilihat atau disentuh, seperti fikiran manusia. Pikiran yang terletak jauh di dalam tubuh yang disebut badan halus, dalam bahasa Sanskerta disebutkan dgn Suksma Sarira atau Citta. Yang mana Citta adalah memori atau pengalaman yg dibuat oleh tubuh, pikiran, dilihat dan dirasakan oleh manusia untuk hidup. Citta adalah salah satu elemen yang membentuk karakter atau sifat manusia. Dalam Citta ada unsur “dasendria” yang dibagi dalam Panca Budindriya dan Panca Karmendriya.

PANCA BUDINDRIYA  adalah 5 jenis indriya antara lain :

  • Cakswendriya : indra mata
  • Srotendriya : indra pendengar atau telinga
  • Ghranendriya : indra pembau atau hidung
  • Twakindriya : indra kulit
  • Jihwendriya : indra pengecap atau lidah

Sedangkan Panca Karmendriya adalah 5 jenis sensorik yang menggerakan tubuh, terdiri dari :

  • Panindriya : sensor penggerak tangan
  • Padendriya : sensor penggerak kaki
  • Garbhendriya : sensor penggerak perut
  • Upastendriya : sensor penggerak pada kelamin laki laki
  • Bhagendriya : sensor penggerak pada kelamin perempuan

 

  1. Antakarana Sarira, adalah lapisan tubuh yang paling halus, yang disebut dengan ATMAN. Antakarana Sarira juga dapat disebut dengan badan penyebab karena atman menghidupi manusia karena atman lah manusia bisa hidup, bergerak, dan memiliki rasa. Atman adalah adalah lapisan yang paling esensi dalam tubuh manusia, sehingga atman juga merupakan perilaku dan gerak pikiran manusia. Atman bersifat kekal.

Jika bersih benar maka badan kita akan terasa ringan tenang dan damai, semua cakra akan terasa bersih.

  1. Meditasi, ketika langkah A dan B sudah dilakukan dengan serius maka kita akan masuk pada langkah C. Pada saat melakukanmeditasi banyak hal hal yang maya akan hadir dalam meditasi ini. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi karena ini akan terjadi hanya sesaat, dan ini akan datang secara silih berganti. Disinilah dituntut agar pelaksana meditasi tetap focus sama tujuan yang telah disampaikan dalam doa awal tersebut. Jika kita tetap stay focus maka energy-energy Tuhan akan hadir, Cinta Kasih Tuhan hadir. NIkmatilah kehadiran BELIAU dengan sebaik baiknya, berdialoglah dengan BELIAU seperti kita berdialog dengan sahabat.
Baca juga :   Desperindak : Konsumen Cerdas Keluarga Harmonis

Mengambil dari Kakawin Ramayana :

“Ragadi musuh maparo tan madoh ri awak, ri hati tonggwaniya ya tika tan hana ring sireng niti”

Artinya : “banyak musuh bahkan yg jumlahnya seribu atau lebih itu sangat dekat dengan badan kita ya di hati kita lah tempatnya, semua musuh musuh itu tidak ada lagi pada diri kita ketika kita menjadi raja (pemenang)”.

Selamat bermeditasi, lakukan meditasi itu sebagai kebutuhan sama seperti kalau kita butuh makan. Semoga bertemu dengan TUHAN yang ada pada diri kita masing-masing.

 

C V PEMATERI

Nama Welaka          : Ir. Ngakan Ngurah Mahendrajaya, MT. IP-Md

Nama Abiseka         : Bhavati Mahendrajaya

Tempat lahir            : Denpasar, 16 Oktober 1967

Alamat                       : OmAh Windunada Ashram qq Veda Poshana Asham Cabang Yogyakarta, jl. Kaliurang Km. 15.2 , dusun Ngemplak 2, Gang Mawar No. 99, Kelurahan Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 55584

  • 23 Oktober 2013 : mewinten dan mabiseka menjadi Mangku Gede (Jro Gede) di Griya Carik Pergung Negara Bali oleh Ida Pandita Ciwa Muni Baskara Biru Daksa
  • 20 Januari 2019 : Munggah Bhavati di OmAh Windunada Ashram Yogyakarta oleh Ida Bhagawan Nabe Agni Yogananda dan Ida Bhagawan Nabe Mayun Santika Bhuana Pemayun

 

Berikut Materi Lengkap yang bisa didownload

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *