Audiensi Panitia Nyepi 2025 dan PHDI ke Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Yogyakarta, 4 Februari 2025 – Panitia Nyepi 2025 bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Yogyakarta melakukan audiensi dengan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada Selasa, 4 Februari 2025, pukul 13.00 WIB. Audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Jl. Suroto, Kota Baru, Jogja, bertujuan untuk membahas rangkaian acara Nyepi 2025 serta potensi kolaborasi dengan program Dinas Pariwisata. Notulen Lengkap dapat dilihat disini Audiensi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta 2025
Peserta Audiensi
Dari pihak Panitia Nyepi 2025 dan PHDI Kota Yogyakarta, hadir:
- I Nyoman Gunarsa (Ketua Panitia Nyepi 2025)
- Ketut Sandiada (Ketua PHDI Kota Yogyakarta)
- Ida Bagus Maming (Sie Pawai Budaya)
- Gede Darmika (Bendahara PHDI DIY)
- Made Sumiarta (Sie Dokumentasi / BPH DIY)
Sementara dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, hadir:
- Wahyu Hendratmoko, S.E., M.M. (Kepala Dinas Pariwisata)
- Yurnelis Piliang, S.I.P., M.P.A (Kepala Bidang Destinasi)
- Tim Bidang Destinasi:
- Teguh Setiawan
- Dian Astuti
- Defian Eka
Poin-Poin Pembahasan
1. Apresiasi atas Pawai Budaya 2024 Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata mengapresiasi keberhasilan Pawai Budaya Ogoh-Ogoh tahun 2024 yang menarik perhatian publik dan menjadi tren di media sosial. Pihaknya berharap kolaborasi serupa dapat berlanjut pada tahun 2025.
2. Usulan Masuk Kalender Event Resmi Ketua PHDI Kota Yogyakarta, Ketut Sandiada, mengusulkan agar Pawai Budaya Ogoh-Ogoh dimasukkan dalam kalender event Dinas Pariwisata. Hal ini bertujuan untuk memperkuat promosi budaya Hindu di Yogyakarta sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah.
3. Rangkaian Acara Nyepi 2025 Ketua Panitia Nyepi 2025, I Nyoman Gunarsa, memaparkan rangkaian kegiatan Nyepi yang telah dan akan dilaksanakan. Ia menegaskan bahwa Ogoh-Ogoh merupakan simbol utama dari perayaan ini dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
4. Penggunaan Ornamen Tematik Kepala Dinas Pariwisata, Wahyu Hendratmoko, menyampaikan bahwa anggaran hanya memungkinkan pemasangan satu jenis ornamen dalam satu bulan. Ornamen Idul Fitri akan dipasang pada bulan Maret 2025, sehingga ornamen Nyepi bisa dipertimbangkan untuk bulan April. Namun, perlu dikaji apakah pemasangan ornamen Nyepi di luar bulan Maret masih relevan dengan suasana perayaan.
5. Kolaborasi dengan Program Pariwisata Dinas Pariwisata ingin memastikan bahwa rangkaian acara Nyepi dapat dikolaborasikan dengan program pariwisata. Sebagai contoh, Festival Topeng yang diadakan pada bulan April bisa dikaitkan dengan perayaan budaya Hindu.
6. Pengembangan Kota Baru sebagai Destinasi Alternatif Dinas Pariwisata mendukung penyelenggaraan acara di kawasan Kota Baru untuk mengalihkan keramaian dari Malioboro. Kota Baru diharapkan dapat berkembang sebagai destinasi wisata alternatif di Yogyakarta.
7. Pertemuan Teknis Lanjutan Untuk membahas lebih lanjut konsep acara dan kolaborasi teknis, pertemuan berikutnya akan diadakan pada Selasa, 11 Februari 2025. Dinas Pariwisata akan mengirimkan undangan resmi kepada Panitia Nyepi 2025.
Kesimpulan
Audiensi ini menandai komitmen Dinas Pariwisata dalam mendukung perayaan Nyepi sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berbasis budaya. Dengan sinergi yang baik, diharapkan perayaan Nyepi 2025 dapat berjalan lancar dan menjadi daya tarik wisata yang memperkaya khazanah budaya Yogyakarta. MDS