Candi-Candi Hindu di Yogyakarta: Sejarah, Keunikan, dan Pesonanya

Yogyakarta bukan hanya terkenal dengan Malioboro dan gudegnya, tetapi juga sebagai rumah bagi berbagai candi Hindu bersejarah. Candi-candi ini bukan hanya tempat ibadah pada masanya, tetapi juga merupakan warisan budaya yang mencerminkan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Berikut adalah beberapa candi Hindu yang ada di Yogyakarta beserta sejarah dan daya tariknya.

1. Candi Prambanan: Keindahan dan Legenda Cinta

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti: Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (pelebur).

Candi utama yang megah, yaitu Candi Siwa, berdiri setinggi 47 meter dan memiliki relief yang mengisahkan kisah Ramayana. Legenda Roro Jonggrang yang terkenal juga terkait dengan candi ini. Konon, candi ini merupakan kutukan seorang putri yang menolak lamaran Bandung Bondowoso. Selain nilai sejarahnya, Candi Prambanan juga menjadi lokasi favorit untuk menikmati pertunjukan sendratari Ramayana yang memukau.

2. Candi Sambisari: Candi yang Terpendam di Perut Bumi

Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966, terkubur di dalam tanah sedalam 6,5 meter akibat letusan Gunung Merapi. Dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Garung, candi ini memiliki desain unik dengan satu candi utama yang dikelilingi tiga candi perwara.

Di dalamnya terdapat lingga dan yoni sebagai simbol pemujaan terhadap Dewa Siwa. Keberadaan arca Durga, Ganesha, dan Agastya semakin memperkaya nilai historis candi ini. Lokasinya yang tersembunyi justru menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah Hindu di Jawa.

3. Candi Ijo: Candi Tertinggi dengan Panorama Memukau

Terletak di ketinggian 410 meter di atas permukaan laut, Candi Ijo merupakan candi tertinggi di Yogyakarta. Dibangun pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi, candi ini memiliki kompleks bangunan yang mencerminkan kepercayaan Hindu, terutama dalam pemujaan lingga dan yoni.

Baca juga :   Mutiara Weda: Catur Vida Bhayanta

Relief yang menghiasi candi ini menggambarkan ajaran Hindu serta nilai-nilai kehidupan masyarakat pada masa itu. Dari kompleks candi, pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler Yogyakarta, termasuk momen matahari terbenam yang sangat indah.

4. Candi Barong: Simbol Kesuburan dan Kemakmuran

Candi Barong diperkirakan berasal dari abad ke-9 hingga ke-10 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Tidak seperti candi Hindu lain yang penuh dengan relief, Candi Barong lebih sederhana, namun memiliki bentuk bertingkat yang unik.

Candi ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Sri, yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Berlokasi di atas perbukitan, Candi Barong menawarkan suasana tenang dengan panorama alam yang memanjakan mata, menjadikannya lokasi ideal bagi pencinta sejarah dan fotografi.

5. Candi Gebang: Jejak Hindu Kuno di Yogyakarta

Ditemukan pada tahun 1936, Candi Gebang merupakan salah satu candi Hindu tertua di Yogyakarta, dibangun sekitar abad ke-8 Masehi. Candi ini memiliki desain sederhana dengan atap berbentuk kubah kecil, namun tetap menunjukkan ciri khas Hindu dengan adanya lingga dan yoni di dalamnya.

Candi ini juga memiliki arca Ganesha yang melambangkan kebijaksanaan. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan candi lain di Yogyakarta, Candi Gebang tetap menjadi peninggalan penting dalam sejarah Hindu di Jawa.

6. Candi Kedulan: Candi yang Mengungkap Teknologi Irigasi Kuno

Candi Kedulan ditemukan pada tahun 1993 dalam kondisi terkubur material vulkanik akibat letusan Gunung Merapi. Diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi, candi ini memiliki satu candi utama dan tiga candi perwara yang mencerminkan pola pemujaan khas Hindu.

Yang menarik, di sekitar candi ini ditemukan beberapa prasasti yang mengungkap informasi tentang sistem irigasi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Hal ini menunjukkan bahwa selain sebagai tempat ibadah, candi ini juga memiliki fungsi sosial yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat agraris kala itu.

Baca juga :   MENERAPKAN TRI HITA KARANA SEBAGAI PENSUCIAN DIRI

Kesimpulan

Candi-candi Hindu di Yogyakarta bukan hanya saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang luar biasa. Setiap candi memiliki keunikan tersendiri, baik dalam desain, fungsi, maupun cerita yang menyertainya.

Menjelajahi candi-candi ini bukan hanya sekadar wisata sejarah, tetapi juga cara untuk lebih memahami kekayaan budaya dan warisan nenek moyang kita. Dengan menjaga dan melestarikannya, kita ikut merawat jejak peradaban yang tak ternilai harganya. Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa menyempatkan waktu untuk mengeksplorasi candi-candi indah ini!

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *