ETIKA KERJA MENURUT HINDU

Panjul bangun pagi dini hari pukul 00.11. Setelah bersih-bersih separo badan lalu duduk bersimpuh melakukan puja bhakti disaksikan nyala satu batang dupa harum. Setelah beberapa lama memusatkan diri, Panjul lalu membuka Bhagawad Gita Bab XVIII tentang Kesempurnaan Pelepasan Ikatan. Setelah membaca sloka demi sloka Banyak pertanyaan yang Panjul dapatkan. Lalu ia menemui Kakeknya yang juga sudah bangun.

Panjul: Om Swatyastu Kek.

Ki Panji: Om Shanti Shanti Shanti Om. Semoga kamu selalu damai dalam pikiran, perkataan dan tindakan. Damai di hati, damai dalam Kecerdasan Budhi mu.

Panjul: Terimakasih Kek.. Om Swastyastu. Ijin Kek bertanya.

Ki Panji: Ia cucuku Panjul

Panjul: Kek.. Dalam Bab XVIII Bhagawad Gita diajarkan tentang Kesempurnaan Pelepasan Ikatan. Disebutkan tentang Ajaran TYAGA yaitu pelepasan ikatan. Apa itu Tyaga dan Apa Tujuan Tyaga itu Kek.

Ki Panji: Wah… Pertanyaan ini penting sekali bagi Umat Hindu yang memiliki Tujuan Mokshartam Jagat Hita ya Ca iti Dharma. Tyaga itu adalah ajaran luhur bagaimana melepaskan diri dari berbagai ikatan dalam hidup.

Panjul: maksudnya apa Kek.

Ki Panji: Manusia yang sedang menjalani hidup, kehidupan, dan mencari penghidupan sama halnya Seperti Nara Pidana yang kena Hukuman masuk sel Dunia atau Mahasiswa yang mendaftarkan diri menjadi warga suatu Kampus Kehidupan. Bagi Seorang Nara Pidana yang diharap-harap, diusahakan, dan dinanti apa Panjul?

Panjul: Keluar dari kungkungan Sel Penjara, lepas bebas dari Ikatan Kek. Sama seperti Mahasiswa bebas dari beban SKS dan lulus keluar dari ikatan Kampus ya kek.

Ki Panji: Betul sekali cucuku. Tujuan pelepasan ikatan dalam hidup disebut Tyaga dan Tingkatan hidup yang sudah memasuki pelepasan ikatan disebut Samnyasa.

Baca juga :   Tumbuhkan kepribadian Satvika

Panjul: semakin menarik Kek. Tolong uraikan lebih konkrit tentang Tyaga dan Samnyasa ini Kek.

Ki Panji: memang Bab XVIII ini menarik sekali dibahas. Begini cucuku: Tyaga bagi mahasiswa yang bijak adalah segera lulus bebas dari beban SKS. Lalu di Yudisium sebagai Sarjana. Tyaga bagi Narapidana adalah bebas dari masa hukuman dalam penjara kehidupan. Mahasiswa dan Nara pidana yang sudah lulus dan bebas dari kampus dan penjara lalu memasuki tingkatan Masa Samnyasa. Hidup Bebas dari Beban Ikatan.

Panjul: oh itu ya Kek maknanya Tyaga dan Samnyasa. Lalu mengapa saya kurang menyadari bahwa saat ini saya sedang dalam penjara ikatan duniawi dan sulit menyadari dan bertindak menjalankan Tyaga menuju Samnyasa?

Ki Panji: Itu Soal Kesadaran cucu Ku.

Panjul: Maksud Kakek Kesadaran saya tentang Hidup, Kehidupan masih Rendah. Begitu ya Kek.

Ki Panji: Ya itu dia. Kamu sudah mulai faham. Umumnya kita asyik bermain bersama anak, cucu, keluarga dalam penjara hidup dan kehidupan. Asyik juga bermain dalam penjara mencari penghidupan. Lupa dengan tujuan membebaskan diri dari Penjara itu. Sulit berpisah dengan anak, cucu, suami, istri, keluarga, sahabat, benda material, harta dll. Lalu tetap mengungkung diri dalam tembok penjara ini. Tidak melakukan Tyaga dan Samnyasa.

Panjul: Pelajaran ini Mendasar sekali ya Kek.. Amat penting bagi Panjul.

Ki Panji: Ya betul Panjul. Belajar bijak dan menjadi orang bijaksana adalah inti dari pelajaran ini. Seorang nara pidana kebahagiaan yang paling dirasa adalah saat bebas dari sel penjara. Seorang mahasiswa kebahagiaan yang paling dirasa adalah saat di yudisium dan di wisuda. Menebus dosa-dosa di penjara kehidupan dan menyelesaikan tugas-tugas SKS kampus kehidupan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, dikerjakan dengan penuh Etika Kesadaran.

Baca juga :   INILAH TUJUAN MLASTI - MALA ASTI

Panjul: Apa kunci-kunci pentingnya Kek. Tolong uraikan secara sederhana.

Ki Panji: Kuncinya ada tiga Panjul. 1. Kedermawanan atau Danam, 2. Korban Suci atau Yadnya, 3. Tapah atau pertapaan.

Panjul: Apa pengertiannya itu Kek

Ki Panji: Menjalani hidup dan kehidupan perlu Kesadaran kedermawanan, yadnya, dan tapah. Orang dermawan adalah orang yang punya sifat pemberi bukan peminta. Dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya ia dengan tulus dan iklas melakukan kerja sebagai kewajiban berYadnya. Kewajiban hidup dan kehidupan sehari-hari dilakukan sebagai Kurban suci, persembahan tanpa pengharapan akan hasil-hasilnya. Seperti nara pidana melakukan tugas-tugas penjara tanpa mengharapkan gaji. Ia melakukan dengan penuh rasa kesadaran penebusan dosa. Dalam melaksanakan tugas hidup kehidupan banyak tantangan dan godaan terutama dari dalam diri sendiri. Maka perlu laku Bertapa.

Panjul: Wah… Semakin jelas Kek apa itu Dermawan Yadnya dan Tapa. Ketiganya harus dilakukan bersama. Kedermawanan akan berjalan jika ada sifat Yadnya dan kuasa menghadapi godaan dengan Tapa. Lalu apakah ada Etika nya Kek.

Ki Panji: Tentu ada Panjul.

Panjul: Apa itu Kek?

Ki Panji: Etikanya

  1. Tidak boleh meninggalkan kewajiban hidup yang sudah ditetapkan baik karena merasa sulit atau takut menjalani.
  2. Lakukan tugas kewajiban dengan mantap penuh kesadaran diri, tanpa ikatan kepentingan atau keuntungan diri.
  3. Bebas dari beban keinginan atau ketidakinginan diri.

Inilah Etika Kerja dalam Hindu

Panjul: Suksma kek atas Wejangannya Semoga Panjul bisa belajar terus.

Ki Panji: Baik Panjul… Untuk melengkapi baca Sloka 17 sampai dengan 78.

Hidup ini adalah Pertempuran Kekuatan Konsentrasi Pemusatan diri Arjuna dalam Kendali Kecerdasan Sri Krisna di atas Kereta Perang Badan ini dengan lima kuda Panca Indria di bawah kendali tali kekang Pikiran. Dimana ada Arjuna dan Krisna maka disana Kesejahteraan sejati akan bersemi.

Baca juga :   Kuningan : Peningkatan Kualitas Rohani

Panjul: Baik Kek. Om Swastyastu, Semoga selalu menyatu dengan Tuhan Sang Sumber pengetahuan Amor ring Hyang Widhi.

Namaste

Ki Panji
Kalongan

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *