Pasraman Padma Buana Yogyakarta ikuti Bhakti Sosial dan Gelar Budaya di Klaten
Pasraman Padma Bhuana Saraswati Yogyakarta yang berfokus pada seni dan budaya, salah satu Pasraman non formal yang sangat aktif berkegiatan dalam seni dan budaya, kali ini bekerjasama dengan Pemerintah Kab. Klaten, ICKK, ICA dan PT Tirta Investama Klaten menyelenggarakan Bhakti Sosial dan Gelar Budaya ” Dolanan Milenial, dalam rangka Launching Perluasan Program Pemberdayaan Disabilitas di Dusun Karanganom, Klaten tgl 1 Maret 2020
Acara dimulai dengan penampilan Tari Pendet dari siswa siswi Pasraman Padma Bhuana Sarawati, dilanjutkan dengan laporan panitia ICKK dan dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak I Ketut Muwaranata mewakili PT TIV Klaten dan Pasraman Padma Bhuana Saraswati dan Bupati Klaten Ibu Hj Sri Mulyani, acara dihadiri lebih dari 300 orang warga Karanganom, perangkat desa, kecamatan serta pemkab Klaten dan warga pasraman Padma Bhuana.
Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan serangkaian program perluasan pemberdayaan ke Kecamatan Tulung dan pemberian bingkisan dan bantuan dari Pasraman Padma Bhuama kepada perwakilan anak2 disabilitas ICKK Karanganom
Acara pementasan Dolanan Milenial menjadi puncak rangkaian kegiatan, bertemakan pentingnya pelestarian budaya permainan tradisional ditengah gempuran arus modernisasi, Koreografi garapan Ibu Jero Kadek Rai Astini dengan Dr. I Nyoman Cau Arsana, I Ketut Ardana dan Ibu Retno Intarti.
Kolaborasi anak anak Pasraman dan ICKK dalam bentuk menyanyi lagu Cublak Cublak Suweng diiringi gamelan Bali menjadi ending yg mengharukan diakhir pementasa. Selanjutnya acara diakhiri dengan makan bersama yang menu makanannya disajikan oleh chef-chef terkemuka DIY yang tergabung dlm Asosiasi Chef Indonesia-ICA dibawah koordinasi bapak Made Witara.
Terkait, Gelar Budaya Dolanan Milenial ini dimeriahkan dengan penampilan 70 anak. Padahal pada tahun lalu hanya 7 anak yang tampil. Mereka menampilkan berbagai kemampuan seni yang dimiliki.
Gelar budaya ini menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai sosial pada diri anak. Mereka diajarkan bagaimana bertoleransi dengan sesamanya. Anak-anak juga diajak untuk melihat indahnya kebhinekaan dan melakukan lebih banyak kebaikan. (Wy-Suweta)
Matur suksma