Hindujogja.com | Pada Sabtu, 9 Maret 2024, Kota Baru Yogyakarta dipenuhi semangat dan kegembiraan saat acara pawai ogoh-ogoh dan gunungan digelar untuk menyambut Tahun Baru Saka 1946, juga dikenal sebagai Nyepi Saka 1946. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Panitia Nyepi, Parisada Hindu Dharma Yogyakarta, dan Dinas Pariwisata Yogyakarta.
Dalam pawai yang meriah ini, satu gunungan dan tiga ogoh-ogoh menjadi pusat perhatian. Seremoni dibuka oleh Ketua PHDI DIY, Drs. Nyoman Warta, M.Hum, yang didampingi oleh Ketua Umum Nyepi 1946, Prof. Wayan Suardana. Acara ini juga bertujuan untuk memeriahkan pemasangan ornamen di sekitar Kota Baru Yogyakarta.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Dinas Pariwisata Yogyakarta menyampaikan ucapan terima kasih kepada PHDI DIY dan Panitia Nyepi atas partisipasi mereka dalam memeriahkan acara pemasangan ornamen dengan pawai ogoh-ogoh. Mereka berharap bahwa acara ini akan semakin memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang menarik.
Ketua PHDI DIY, Drs. Nyoman Warta, M.Hum, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dinas Pariwisata atas kerjasama yang telah terjalin. Ia menjelaskan bahwa pawai ogoh-ogoh dan gunungan ini juga merupakan simbol dari konsep “Rwn bineda”, yang menggunakan tedung atau payung sebagai lambang pengayoman terhadap masyarakat. Hal ini menegaskan peran pemerintah sebagai pembimbing yang mengayomi seluruh aktivitas masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Nyepi Saka 1946, Prof. Wayan Suardana, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas kesempatan untuk berekspresi dan berkarya bagi umat Hindu di Yogyakarta.
Sejumlah pengunjung yang hadir juga memberikan komentar positif tentang acara ini, menekankan pentingnya untuk menjunjung tinggi perbedaan antar umat beragama. Hal ini menegaskan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang telah menjadi ciri khas Kota Yogyakarta.
Dengan pawai ogoh-ogoh dan gunungan yang meriah ini, semoga Kota Yogyakarta semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang beragam budaya dan ramah bagi semua kalangan.