PEMBEBASAN DIRI DARI SEGALA DOSA
Besuk Kamis Pon Wariga 23 Januari 2020 bertepatan dengan Hari Raya Ciwa Latri. Peringatan Malamnya Siva sebagai malam penebusan Dosa.
Panjul kembali menemui Kakeknya menanyakan prihal Dosa dan Penebusannya.
Panjul: Om Swastyastu Kakek. Ijinkan saya bertanya lagi tentang sesuatu yang acapkali disebut-sebut yaitu Istilah Dosa. Adakah sumber kitab suci Hindu yang membahas tentang Dosa dan apa Istilahnya.
Ki Panji: Cucuku Panjul mari ke sini duduklah disini dekat kakek. Coba ini baca Bab X. Sloka 3 Bhagavad Gita.
Panjul mendekat lalu duduk disamping kiri kakeknya lalu membaca sloka tersebut.
Panjul: yo mam ajam anadim ca vetti loka-mahesvaram. Asammudhah sa martyesu Sarva-papaih pramucyate.
Artinya: Orang yang mengenal Tuhan sebagai yang tidak dilahirkan, sebagai yang tidak berawal, sebagai Tuhan yang Maha Esa yang berkuasa atas semua dunia di kalangan manusia, Dia yang tidak berkhayal maka Dialah yang dibebaskan dari segala dosa.
Ki Panji: Hai Panjul … Ada kan disebutkan apa itu Dosa. Dalam sloka ini disebut Sarva-Papaih. Kata Papa dalam sanskerta berarti dosa. Dalam Mantram Tri Sandya juga kita temukan ucapan ini.
Panjul: Dosa itu adalah Papa itu. Sabda ini juga menyatakan bahwa cara terbaik membebaskan diri dari Dosa-dosa adalah dengan cara Tidak berkhayal. Apa maksudnya Kek.
Ki Panji: Panjul cucuku. Hidup ini adalah kenyataan diantara dunia fisik dan jiwa. Karena dunia ini dan hidup ini nyata maka janganlah kamu menghayal. Memikirkan sesuatu yang tidak ada adalah dosa. Pikirkanlah yang ada dan nyata ada baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
Panjul: maksudnya apa kek.
Ki Panji: begini Panjul. Coba buka HP mu. Kamu punya MP3 Gayatri khan.
Panjul: Ya kek punya. Nah ini dia.
Ki Panji: Coba aktifkan MP3 Gayatri itu. Di HP terlihat nama file MP3 lalu setelah ditekan ada terdengar Suara Mantram Gayatri. File itulah wujudnya Gayatri di HP dan Suaranya yang terdengar adalah Gayatri yang tidak berwujud. Gayatri yang bermakna, Gayatri yang sesungguhnya.
Panjul: Ohhh begitu ya Kek…perumpamaan yang sederhana dan Panjul jadi mengerti.
Ki Panji: Kembali ke Sloka…menebus segala dosa dapat dilakukan dengan membangun kapasitas Jnana-Vijnana diri. Belajar setiap hari mendalami kitab suci adalah Cara Terbaik melakukan Penebusan Dosa. Itulah sebabnya ada cerita Lubdaka yang melakukan penebusan dosa dengan cara jagra memetik daun-daun bilwa.
Panjul: Kalau begitu ceritra Lubdaka itu kias ya Kek. Yang dimaksudkan dengan jagra adalah melek yang mana dalam istilah sekarang Literasi Veda. Melakukan jagra dalam perayaan Civa Latri dimaksudkan adalah melek mendalami Sloka-sloka Kitab Suci Veda agar khayalan pikiran hilang menjadi pemahaman dan penghayatan.
Ki Panji: betul Panjul. Belajar kitab Suci belajar di Sekolah dan Kampus adalah Yadnya penebusan Dosa. Karena hanya dengan belajar melakukan penguasaan atas sains dan teknologi serta ilmu Agama yang baik kita bisa mengenal Tuhan yang Sejatinya.
Panjul belajarlah yang tekun agar segala papa mu terhapus. Jika kamu tidak mau belajar dengan tekun dan tidak mengerti apa itu Tuhan disitulah kamu menumpuk dosa.
Panjul: Ya kek Terimakasih. Om Shanti Shanti Shanti Om
Ki Panji
Kalongan