Reresik Segoro: Upaya Bersama untuk Kebersihan Pantai dan penghormatan pada Dewa Baruna
Hindujogja.com | Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta – Pada Sabtu, 2 Maret 2024, mulai pukul 08.00, Deburan ombak Pantai Parangkusumo menjadi saksi kegiatan Reresik Segoro yang diadakan dalam rangkaian perayaan Nyepi Saka 1946 oleh Panitia Nyepi tahun 2024. Dalam upaya untuk merealisasikan program Bantul Bebas Sampah 2025, acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, aparat keamanan, dan perwakilan pemerintah daerah.
Gede Suwardana, mewakili Sekretaris PHDI dan Ketua Panitia Nyepi, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya bersama dalam menjaga lingkungan dan menjaga tradisi. Didukung oleh berbagai instansi seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Polisi Perairan, Polsek Kretek, dan Polres Bantul, serta partisipasi aktif dari mahasiswa Hindu DIY serta perangkat desa setempat, Reresik Segoro diharapkan menjadi langkah awal menuju pantai yang lebih bersih dan terbebas dari sampah.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini bukan hanya sekadar pembersihan pantai, melainkan juga merupakan implementasi dari konsep Tri Hita Karana, sebuah filosofi yang diajarkan dalam Agama Hindu. Dalam konsep ini, keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan menjadi fokus utama. Umat Hindu sangat menghormati Segoro atau laut sebagai tempat bersemayamnya Dewa Baruna. Dengan melakukan pembersihan pantai, masyarakat Hindu dan seluruh peserta Reresik Segoro menegaskan penghormatan mereka terhadap alam dan makhluk-makhluk yang tinggal di dalamnya.
Selain menjadi bagian dari persiapan Upacara Melasti yang akan dilaksanakan 3 Maret 2024, kegiatan ini juga merupakan bentuk konkret dari komitmen Bantul dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan, partisipan acara membersihkan pantai dari sampah dan debris, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan memperkuat keberlangsungan budaya lokal.
Dalam suasana yang penuh semangat, Reresik Segoro tidak hanya menjadi wujud nyata dari kerja sama lintas sektor, tetapi juga menegaskan pentingnya kesadaran akan lingkungan dan warisan budaya. Dengan harapan bahwa langkah kecil ini akan menginspirasi perubahan lebih besar di masa depan, masyarakat Bantul berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan pantai dan melestarikan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan.