Seminar Nasional Peningkatan SDM Hindu

Gila yang sesungguhnya adalah “Melakukan hal yang sama namun berharap hasil yang berbeda“. Gila dalam kontek positif adalah BERBEDA dan berbeda itu adalah Inovasi, Inovasi adalah hal baru yang berbeda yang memiliki nilai lebih, yang meningkatkan produktivitas, efektivitas, menambah nilai guna dan tepat guna. Inovator adalah mereka yang terus melakukan Inovasi.

Dalam rangka menyambut tahun baru Saka 1943 tahun 2021, Panitia pelaksana hari raya Nyepi 2021 Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN SDM HINDU, yang menghadirkan inovator-inovator di bidangnya.

  1. Putu Putrayasa, Adalah seorang pemuda Hindu kelahiran Sumbawa 1976, peraih rekor MURI sebagai pendiri Perguruan Tinggi Termuda di usia 26th, Putra seorang Petani ini telah banyak menulis buku yang menginspirasi banyak orang untuk menjadi pengusaha, beberapa bukunya diantaranya adalah “Kaya dan Bahagia modal ngobrol”, “Desain ulang hidup Anda” dan buku tentang bisnis properti. Peraih Mahasiswa Teladan tahun 1996 ini adalah pendiri Kampus Universitas Mahakarya Asia yang berpusat di Yogyakarta serta pemilik  bisnis Developer properti di Yogyakarta, Jakarta dan Sumatera-selatan, CEO Harian Bernas yang merupakan koran tertua di Yogyakarta.
  2. Prof. Dr. Ir. I Gede Wenten (lahir di Buleleng, Bali) juga dikenal dengan panggilan Prof Wenten adalah seorang guru besar, dosen dan peneliti di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung dalam bidang keahlian teknologi membran. I Gede Wenten masuk ke Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan lulus sebagai salah satu lulusan terbaik pada tahun 1987. Kemudian ia meneruskan program master yang diselesaikan pada tahun 1990 dan doktor pada tahun 1995 di Denmark Technology University, Kopenhagen. Ia memperoleh gelar profesornya dari Institut Teknologi Bandung. Sebagai ahli teknologi membran ia telah memegang 15 hak paten atas karyanya, salah satu karyanya adalah alat untuk menjaga mutu protein bir tetap terjaga dan mengurangi limbah produksi pabrik bir. Selain itu ia juga aktif melakukan riset teknologi membran di bidang energi, untuk proses produksi minyak dan gas hingga untuk keperluan medis yang bisa digunakan dalam mesin cuci darah Penghargaan-penghargaan yang pernah diterima olehnya diantara lain LIPI, Habibie Award dan ASEAN Outstanding Engineering Award (Sumber Wikipedia)
  3. Wayan Supadno, pria kelahiran Banyuwangi, 20 Juni 1967 merupakan pensiunan TNI AD yang beralih profesi sebagai petani ini, sukses mengembangkan komoditas varian jeruk madu Chokun Thailand yang rasanya manis dan ukurannya besar. dari keberhasilannya tersebut Wayan Supadno terus mengembangkan varian yang lain, Pupuk organik, peternakan sapi unggul. Wayan merupakan alumni Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 87 Program Studi D-III Fisioterapi Fakultas Non-Gelar Kesehatan (FNGK). Dilansir dari Channel Yotube Pak Tani Bangkit, Pria kelahiran Banyuwangi, 20 Juni 1967 tersebut rupanya mengalami kehidupan yang tak mudah hingga menjadi petani sukses seperti sekarang. Pada peringatan HUT ke 75 RI tahun 2020 Wayan juga menjadi salah seorang yang dianugerahi gelar Icon Prestasi Pancasila. “Sebelumnya tahun 2016 juga mendapat penghargaan sebagai Petani Inovatif Nasional dari pemerintah RI.
Baca juga :   Bakti Sosial Nyepi Pura Podowenang Kaliwaru Unik dan Menyentuh Semua Lapisan Masyarakat

Untuk mengikuti Seminar ini, silahkan melakukan pendaftaran di link ini

 

Topic: Seminar Peningkatan SDM Hindu
Time: Mar 9, 2021 07:00 PM Bangkok (19.00 WIB)

Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/84741499865?pwd=RGlZOVlrbm42ZCtqUEplSWRydXBjdz09

Meeting ID: 847 4149 9865
Passcode: sdmhindu

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *