UPAKARA
Upakara agama dalam bentuk persembahan Panca Maha Yadnya dengan sarana upakaranya sebagai wahana pemeliharaan hubungan antara manusia dengan para Dewa juga bermakna saling memelihara dapat mencapai kabaikan yang maha tinggi
Upakara agama dalam bentuk persembahan Panca Maha Yadnya dengan sarana upakaranya sebagai wahana pemeliharaan hubungan antara manusia dengan para Dewa juga bermakna saling memelihara dapat mencapai kabaikan yang maha tinggi
Ketika Shri Krishna kecil, bersama dengan teman sebayanya, Beliau juga ikut belajar menggembalakan anak-anak sapi. Mereka bermain di lereng bukit sambil mengawasi anak-anak sapi yang sudah dipercayakan kepada mereka untuk di Jaga. Bukit Govardhan adalah sebuah bukit indah nan hijau yang dihiasi rumput segar bak permadani yang indah. Sehingga pemandangan yang luar biasa ini sangat sayang untuk di abaikan.
Panitia Nyepi Saka 1942 Tahun 2020 mengelar Pawai Budaya Ogoh-ogoh disepanjang jalan Malioboro tanggal 21 Maret 2020, Pawai akan dimulai dari Gedung DPRD menuju titik 0-Km, dan sepanjang jalan yang dilalui akan melakukan berbagai atraksi dan sampai di titik 0-Km seluruh peserta akan melakukan atraksi didepan panggung kehormatan secara bergantian
Dengan pengabdian yang dilakukan akan memperoleh kesucian, dari kesucian akan mendapatkan kemuliaan, dengan kemuliaan akan mendapatkan kehormatan, demikian juga dengan kehormatan akan mendapatkan kebenaran Dharma
Banyak Kritik yang menyatakan Tri Hita Karana tidak berhasil digunakan untuk membangun Masyarakat Bali. Tri Hita Karana terpajang sebagai semboyan melayang tanpa membumi di masyarakat. Masyarakat Bali “Hindu” aktif melakukan Panca Yadnya. Aktif mecaru memohon keharmonisan alam tetapi kurang menjaga kesehatan fisik, kesehatan lingkungan, membuang sampah plastik di saluran air dan sungai sehingga sawah dan laut tertimbun sampah plastik. Rajin melakukan manusa yadnya maotonan, mepandes, tetapi kurang