Ikatan Wartawan Online dan Universitas Atmajaya Yogyakarta selenggarakan pelatihan jurnalistik
Hindujogja.com |Sleman, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Kabupaten Sleman, bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bagi anggota IWO Indonesia Sleman dan para mitra pada Sabtu (1/6/2024). Acara ini digelar di Omah Mapan Coworking Space & Cafe, Kota Yogyakarta, dan merupakan bagian dari program LPPM Atmajaya Yogyakarta.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh seluruh anggota DPD IWO Indonesia Kabupaten Sleman, tetapi juga melibatkan para mitra dari personil Penerangan KODIM 0732/Sleman dan Kasi Humas Polresta Sleman. Mereka semua berkumpul untuk meningkatkan kompetensi jurnalistik melalui sesi pelatihan yang dipandu oleh akademisi Dosen Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta: Olivia Lewi Pramesti, S.Sos., M.A., Theresia Diyah Wulandari, S.Fil., M.M., dan Adrianus Yoga Pranata, S.S., M.Fil.
Olivia Lewi Pramesti, S.Sos., M.A., selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FISIPOL UAJY, menyampaikan bahwa kegiatan ini difasilitasi melalui program pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Program ini akan diadakan dalam tiga pertemuan yang akan diselenggarakan selama bulan Juni pada tanggal 1, 8, dan 15 Juni 2024. “Kami merancang lokasi kegiatan yang dinamis untuk memastikan para peserta tetap semangat dan tidak merasa jenuh,” jelas Olivia.
Yupiter Ome, Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten Sleman, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang telah terjalin dengan FISIPOL UAJY. “Pelatihan Jurnalistik ini merupakan bentuk nyata dari sinergi antara IWO Indonesia dan FISIPOL UAJY, di mana para jurnalis dapat memperdalam pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan akademisi. Ini adalah momen berharga untuk saling melengkapi antara praktisi media dan akademisi,” ujarnya.
Sebagai pemateri pertama, Adrianus Yoga Pranata, S.S., M.Fil., menyampaikan materi tentang Etika Jurnalistik. “Seorang jurnalis harus memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik seperti kebenaran, transparansi, dan komunitas. Mereka harus mampu menyederhanakan informasi yang rumit (clarity), menyampaikan kompleksitas emosi dan situasi (nuance), serta memiliki empati (empathy) untuk memahami apa yang dialami orang lain,” terang Adrianus.
Theresia Diyah Wulandari, S.Fil., M.M., kemudian melanjutkan dengan materi tentang penulisan naskah jurnalistik hasil reportase. “Penulisan naskah berita harus memilih angle yang tepat. Kriteria layak berita sangat penting dalam setiap kejadian, dan angle berita merupakan perspektif jurnalis terhadap peristiwa yang diberitakan,” jelas Theresia. “Angle berita membantu publik memahami peristiwa yang sedang terjadi dengan lebih jelas.”
Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi akademik dan organisasi profesi untuk meningkatkan kualitas jurnalistik di Indonesia. Para peserta pun antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam praktik jurnalistik sehari-hari. Mds