Hidup adalah Belajar
Belajar untuk membenahi diri walaupun dalam kondisi teramat berat, Belajar untuk Mensyukuri walaupun tidak rela. Belajar sabar walaupun di hujat dan dimaki, belajar memberikan doa & restu walaupun di benci dan di sakiti.
Dari Jogja Untuk Hindu Nusantara dan Dunia
Belajar untuk membenahi diri walaupun dalam kondisi teramat berat, Belajar untuk Mensyukuri walaupun tidak rela. Belajar sabar walaupun di hujat dan dimaki, belajar memberikan doa & restu walaupun di benci dan di sakiti.
Rumus menulis berita standar ini berdasarkan elemen atau unsur berita 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How) atau Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana. (SIAPA melakukan APA, KAPAN, DI MANA, MENGAPA, BAGAIMANA)
kita semua bahagia riang saat kala Galungan tiba. Pada hakekatnya Hari Raya dirayakan untuk mentradisikan nilai-nilai luhur dan agung sebuah Susastra dalam sebuah masyarakat. Hari Raya itu sudah pasti Produk Budaya Agama. Produk manusia dalam bentuk tradisi. Tradisi yang dibudayakan guna mendidik umat.
Manakala nilai – nilai dharma meredup dan bahkan luntur dalam kehidupan umat manusia maka dapat dipastikan keributan dan kekacauan akan terjadi, cahaya kejujuran, keadilan, ketenangan dan kedamaian, akan berhenti bersinar berujung pada *kebencian, perselisihan dan bahkan pertumpahan darah.
setiap warga Umat Hindu wajib merayakannya kemenangan tersebut, Dengan harapan untuk selanjutnya benar-benar bisa mengalahkan enam musuh yang ada dalam diri kita. Kakek yakin kalian berdua pada waktunya akan menjadi pemenang sejati memenangkan dharma melawan adharma jika kalian terus mau belajar dan belajar dari tingkat Karma Khanda , Upaasana Khandan dan sampai Jnana Khanda . Ketiga Khanda ini lain waktu kita bahas lagi. Karena sudah jam 21.40 ini sudah malam biar Nak Panjul tidak kemalaman untuk pulang, kita lanjut lain waktu. Dan jangan lupa Nak Panjul dan Nak Gundul besok bangun pagi untuk melaksanakan 4G. dan sampaikan salamku buat Kakekmu Ki Panji.