MAHA ATMAN

Seusai merayakan Galungan Panjul kembali menghadap Kakeknya Ki Panji untuk mentoring Pengetahuan Agama yang baru saja ia pelajari.

Panjul: Om Swastyastu kek.

Ki Panji: Om Shanti Shanti Shanti Om. Semoga kamu damai dalam pikiran, damai dalam tindakan dan ucapan, damai dalam budhi nurani sehabis merayakan Galungan. Semoga cucuku semakin faham akan arti dan makna Dharma.

Panjul: Semoga Kek.. Kakek apa artinya Hidup Kehidupan dan Penghidupan.

Ki Panji: Hidup dapat diartikan bernyawa, tumbuh secara fisik dan spirit. Badanmu dari bayi dalam kandungan lalu lahir sejak berumur 1 hari terus hingga kini tumbuh bertambah besar hingga usia 20an. Lalu Kita mengenal usia pertumbuhan. Ini disebut dengan pertumbuhan raga fisik. Ini penting sekali karena badan ini adalah pembungkus sekaligus pelaksana tugas2 sang Jiwa Roh yang ada di dalamnya. Badan ini tidak bisa bertumbuh bahkan cepat sekali busuk jika Roh yang ada di dalamnya sudah tiada. Kesadaran memelihara badan, memelihara kesehatan, memelihara kecantikan ketampanan adalah spirit Agama. Hanya tidak boleh berlebihan dan tidak boleh terikat. Kesadaran berikutnya adalah Kesadaran Atman atau Roh. Yang kemudian menjadi kesadaran tumbuhnya Spiritual.

Panjul: Jadi makna Hidup itu adalah tumbuhnya Kesadaran Jiwa, kesadaran Roh, Kesadaran Atma, yang masih terbungkus dalam Badan. Hidup itu adalah kesadaran diantara dunia badan dan dunia Atman. Begitu ya kek.

Ki Panji: Betul panjul. Oleh karenanya manusia itu harus memberi santapan makanan yang sehat untuk badannya. Dan memberi santapan rohani untuk Jiwa Atmannya. Santapan Rohani sangat penting melebihi pentingnya menyiapkan makanan sehari hari. Kalau setiap hari kamu makan berbagai menu untuk lidah dan badanmu lalu apa menu untuk Atman Mu.

Baca juga :   Spiritualitas, Agama dan Budaya Adalah Dasar Kesehatan Masyarakat Hindu

Panjul: Waduh…. Kayaknya lebih banyak sibuk buat menu Badan dari pada Menu Jiwa Atman. Salut sama bapak2 dan ibu kelompok BG Jogja yang dalam perjalanan mengikuti Guna Guru mencari Nutrisi Jiwa.

Ki Panji: Ya… Itu yang namanya Hidup. Mari makin disadari keseimbangan Nutrisinya diantara fisik raga dan Jiwa Atman. Pikirkan kesehatan Fisik sekaligus kesehatan Jiwa. Jangan sampai sehat fisik sakit Jiwa. Ini sangat berbahaya. Kalau orang yang badannya sehat kuat kekar lalu Jiwanya Sakit amat berbahaya. Sebaliknya juga jangan Sehat Jiwa sakit Fisik.

Panjul: itu makna Hidup ya Kek. Lalu Kehidupan itu apa?

Ki Panji: Manusia hidup di tengah-tengah masyarakat yang luas, dalam keluarga, dalam lingkungan aktifitas kerja, sekolah, kampus, pasraman, dsd. Manusia secara sosial menjalani kehidupan. Dalam Agama Hindu Kehidupan manusia ditahapkan dalam empat masa yakni Masa Brahmacari, Grihasta, Wanaprasta, Bhiksuka. Setiap fase kehidupan ada dharmanya. Setiap orang dalam kelahirannya memiliki dharma tersendiri. Dharma kelahiran itu dicari dibina dikembangkan dalam Kehidupan selama Atman masih dalam kandungan Badan. Secara sekala Kehidupan kita berakhir pada saat ajal tiba Atman lepas dari badan.

Panjul: Betul Kek…Kehidupan itu adalah Sejarah proses hidupnya masing-masing orang. Kehidupan mencipta Rekaman Hidup Karma Wasana pribadi masing. Lalu Penghidupan itu apa Kek.

Ki Panji: Manusia Hidup dan sedang menjalani Kehidupan di dunia ini membutuhkan materi, membutuhkan fasilitas, artha, dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu manusia harus mencari Penghidupan. Panjul kamu harus bekerja dengan tekun, kembangkan karirmu agar kamu punya penghidupan yang layak. Mahasiswa di kampus harus sadar belajar menyiapkan diri untuk memasuki Kehidupan Kerja membangun Penghidupan agar Hidupnya berkembang.

Baca juga :   TYAGA JALAN SUKSES CEMERLANG BAGI SISWA-MAHASISWA

Panjul: Siap Kek… Hidup Kehidupan Penghidupan adalah satu mata rantai kesadaran jasmani duniawi dan jiwa rokhani.
Ki Panji: Jika setiap hari kita sibuk bekerja untuk dunia fisik maka jangan lupa beri sebagian waktu untuk bekerja dan tumbuhnya sang Jiwa Atman. Kalau setiap hari ada Hidangan makanan untuk badan jangan lupa membuat menu hidangan untuk sang Jiwa. Jika sang Jiwa tidak pernah diberi santapan hidangan maka ia akan sakit. Jangan sampai sang Jiwa sakit karena diabaikan. Jiwa ini adalah intinya kehidupan maka di dalam Bagawad Githa Bab VII Sloka 19 disebut dengan Maha Atman atau Jiwa yang agung, Jiwa yang Luhur. Manusia yang berkesadaran Jiwa dan Raga adalah kunci dari HIDUP KEHIDUPAN PENGHIDUPAN.

Panjul: Terimakasih Kek..Cukup singkat padat sederhana.

Namaste Semoga hidup selalu.

Ki Panji

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *