Memberi adalah kewajiban, inilah sebabnya

DANAM SATTVIKAM
Kedermawanan yang Baik | Bhagavad-gita XVII.20

Kitab Suci Bhagavad-gita senantiasa Memberi Petunjuk Agung dalam Berkarma, Berbhakti, Berjnana, Beryoga. Tuntunannya tidak pernah Lekang oleh Waktu. Jika sedemikian Agung Tuntunan Veda itu masihkah ada Pikiran-Pikiran untuk Berpaling ke Yang Lain?

Panjul: Selamat pagi Kek. Om Swastyastu. Semoga Kakek sehat Selalu.

Ki Panji: Namaskar Damai selamanya. Panjul mari Doakan siapapun yang membaca Tulisan ini Agar Damai bersama Tubuhnya, damai bersama Pikiran dan Jiwanya, damai bersama tubuh orang lain, damai bersama alam dan semua Jiwa-jiwanya.

Panjul: Ya Kek… Kakek Ada petunjuk tentang Kedermawanan atau Danam. Bagaimana melakukan danam yang baik atau Sattvikam.

Ki Panji: Danam atau Berderma adalah KEWAJIBAN.

Panjul: Mengapa sebagai Kewajiban Kek?

Ki Panji: Ya Kewajiban.. Karena tidak ada satupun Manusia yang hidup dapat menolong dan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Beras yang kita masak adalah buah karma para petani. Petani menghasilkan padi gabah dan beras karena ada pertiwi, angin, air dan matahari. Nasi yang kita makan hasil tanakan sanghyang Agni, bayu, dan Air. Hutang piutang satu sama lain memunculkan Hukum Danam kewajiban saling memberi satu sama lain.

Panjul: Jadi Danam atau Kedermawanan adalah Kewajiban. Lalu bagaimana menjalankan Kedermawanan yang Sattvikam Kek.

Ki Panji: Bhagavad-gita memberi Petunjuk Indah Sekali. Lakukan Kedermawanan Tanpa Pamrih, pada Waktu yang tepat, pada Tempat yang Patut, dan Kepada orang yang Tepat dan Patut.

Panjul: Agung sekali Kek. Kedermawanan sudah seharusnya tidak boleh pamrih. Karena yang kita dermakan sesungguhnya bukan milik kita. Apa-apa yang ada ditangan kita adalah untuk sesaat saja. Jika mampu melepaskan menjadi derma maka Kewajiban kita sudah berjalan dan terlaksana.

Ki Panji: Seperti awan menjatuhkan air hujan CULL.. dengan lepasnya tanpa pamrih apa-apa. Berderma ada masa waktu, tempat, dan sasaran orang yang patut. Ini hal yang diingatkan oleh Veda. Jangan Berderma sembarangan. Memberi sesuatu kepada orang lain perlu memperhatikan waktu dan tempat yang tepat, cara menyampaikannya juga harus tepat. Agar bermakna dan memberi kebaikan Sattvikam.
Bhagavad-gita Bab XVII sloka 20 menyatakan:

Datavyam iti yad danam
Diyate ‘nupakarine
Dese kale ca patre ca
Tad danam sattvikam smrtam
Artinya:
Kedermawanan yang diberikan karena kewajiban, tanpa mengharapkan pamrih, pada waktu dan tempat yang tepat, kepada orang yang patut menerimanya dianggap bersifat Kebaikan.

Panjul: Kek tolong dikasi Contoh Kedermawanan yang Satvikam.

Ki Panji: Baik Panjul… Minggu lalu Sesepuh Kita Namanya Bapak Made Tirta bersama Keluarganya Keliling Kota Jogja membagi-bagikan Sembako dan masker kepada Tukang Becak dan pengemudi Ojek di Malioboro. Ini adalah contoh Danam Sattvikam.
Contoh lain: Tempek Dharma Santi lewat Kelian dan Sekretaris mudanya yang Tampan bapak Nyoman Adi mengumpulkan dana punia lalu dibelikan obat-obatan, Vitamin, dan Masker dan diserahkan ke Rumah Sakit Sardjito utk membantu para petugas medis adalah Danam Sattvikam.

Panjul: Namanya juga Made Tirta Kek ..pikirannya selalu mengalir bagai Air. Hebat pak Nyoman Adi jadi PelaBha

Ki Panji: Apa itu PelaBha

Panjul: Pelaku Bhagawad-gita

Ki Panji: Sloka ini luas sekali manfaatnya. Dalam mendidik anak juga tepat diterapkan. Memberi apa-apa kepada anak jangan sekedar memberi. Berikan sesuatu kepada anak apa-apa yang dibutuhkan, jangan memanjakan dan merusak anak. Perhatikan juga waktu atau saat yang tepat dan tempat yang tepat. Kedermawanan orang tua kepada anak adalah kedermawanan membangun dan mendidik anak. Bukan kedermawanan yang Merusak.

Panjul: Betul kek… Dalam sloka ini disebutkan dese kale ca patre ca. Inilah sumber sastra ajaran Desa Kala Patra.
Baik sekali petunjuk ini. Bisa digunakan oleh pengusaha, pembisnis, guru, dll.
Suksma Kek. Semoga bermanfaat

Namaskar

Ki Panji dan Panjul