Acara Baksos dalam Rangkaian Upacara Nyepi Tahun Saka 1946 di Yogyakarta Berlangsung Meriah

Hindujogja.com | Pada hari Minggu, 25 Februari 2024, Santi Sasana Pura Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dipenuhi semangat kebersamaan dalam acara bakti sosial yang digelar dalam rangkaian upacara Nyepi tahun Saka 1946. Acara yang dimulai pukul 06.30 pagi ini menghadirkan beragam kegiatan yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta memaknai makna Nyepi yang dalam tahun ini ditekankan pada tema “Memayu Hayuning Bawono”.

Peserta yang telah mendaftar memadati lokasi acara sejak pagi hari, antusias menyambut kegiatan yang diselenggarakan dengan penuh semangat. Sebelumnya, acara ini telah melalui persiapan matang dengan dilaksanakannya rapat koordinasi bersama KMHDI Yogyakarta di Santi Sasana. Rapat tersebut membahas pembentukan tim kerja baksos yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan sosial serta resik segara.

Acara dimulai dengan registrasi peserta, diperiksa kesehatannya. acara kemudian diawali dengan menghaturkan upasaksi, harapannya semoga semua acara berjalan lancar dan dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkah dan keselamatan yang diberikan.

Sambutan yang disampaikan oleh Panewu Kecamatan Banguntapan, Bapak Nyoman Gunarsa, menggarisbawahi pentingnya makna Nyepi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga harmoni dan keseimbangan alam semesta. Hal ini sejalan dengan tema “Memayu Hayuning Bawono”, yang mengajak untuk menjaga keharmonisan dan kesejahteraan alam dan manusia.

Pelepasan burung secara bersama-sama oleh Panewu Kecamatan Banguntapan dan Ketua Panitia Nyepi menjadi simbolis dalam menyambut datangnya Nyepi, yang merupakan hari perayaan keagamaan Hindu yang ditandai dengan diam dan introspeksi.

Selain itu, kegiatan bakti sosial ini juga meliputi jalan sehat, cek kesehatan, pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu, sesi yoga yang mengusung konsep “Yoga Happy” untuk menciptakan kebahagiaan melalui olahraga dan meditasi, serta donor darah sebagai wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama.

Baca juga :   Parisada Sleman : Ibu sebagai Pendidik utama

Ketua PHDI Provinsi, Bapak Nyoman Warta, turut memberikan  memotivasi peserta untuk terus berbuat kebaikan dan menjaga keharmonisan antar sesama manusia. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang terpancar dari acara ini menjadi bukti nyata bahwa dalam perayaan agama, kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi.

Diharapkan, melalui kegiatan bakti sosial ini, semangat gotong royong dan kepedulian sosial akan terus menggelora dalam masyarakat, tidak hanya dalam momen-momen perayaan agama, namun juga sepanjang tahun sebagai wujud nyata dari ajaran-ajaran keagamaan yang dianut

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *