KEGAGALAN KARMA DAN BHAKTI

Banyak Karma atau kerja telah dilakukan, Banyak Bhakti sudah dijalankan, Jutaan ton dupa sudah disulut, Banyak doa telah diucapkumandangkan akan tetapi masih saja Hidup ini Galau, Iri-dengki, Cemas, Takut, Gelisah, Kemarahan, Kesenangan-Kesedihan yang menggoncang. Irama musik kehidupan manusia masih Irama Dangdut dan Rege. Mengapa demikian. Mari ikuti Percakapan Panjul dengan Kakeknya Ki Panji.

Panjul: Kek walau semalam saya ikut bersama kakek ke acara membaca Bhagavad Gita di rumahnya Bapak Made Sumiarta, kan saya hanya sebagai Pendengar. Saya ingin kakek mengulas kata
SANTIM RCCHATI atau
Kedamaian Abadi yang Kakek tunjuk semalam.

Ki Panji: Ya Panjul .. Kata Shanti selalu diucapkan dalam setiap kesempatan. Entah sebagai penutup dalam berbicara, berdoa, dan yang paling pokok adalah penutup dalam Puja Bhakti Tri Sandya. Sebagai doa kata Shanti amat penting. Karena Shanti atau Kedamaian Abadi adalah harapan atau keadaan yang diharapkan untuk dirasa dan dinikmati sehari-hari dalam hidup, menjalani kehidupan, mencari penghidupan. Baik sehari hari dalam hidup ini maupun nanti setelah mati Kedamaian Abadi itu adalah Tujuan.

Panjul: Kek saya ingin faham lebih dalam tentang Kedamaian Abadi atau Santim Rcchati itu. Apa itu Santim Rcchati, dan Bagaimana Metode mewujudkannya. Apa syarat untuk merealisasikan. Pengetahuan apa yang harus dikuasai.

Ki Panji: Panjul Cucuku … Apa yang diskusikan semalam dirumahnya Pak Made Sumiarta ihkwal pembahasan Bhagavad Gita Bab V sangat menarik. Bab ini memberi inspirasi pelajaran Spiritual Gagal dan Berhasilnya manusia Hindu melaksanakan Karma dan Bhakti yang sejati.. Kharma dan Bhakti yang membangun Shanti.

Panjul: Ya Kek…Walau saya Ikut Tapi saya kan hanya bisa mendengar dan tidak bisa bicara. Atas diskusi Kakek semalam itu lah Panjul bertanya.

Baca juga :   TERNYATA!!! INI RAHASIA DAN CARA MUDAH HIDUP DAMAI SEJAHTERA SEPANJANG HARI MENURUT WEDA

Ki Panji: Panjul Bab V Bhagavad Gita itu penting sekali difahami berulang-ulang. Kata Cantim Rcchati atau Kedamaian Abadi itu ada dalam Sloka 29. Sloka itu adalah simoulannya. Kedamaian Abadi adalah muara atau dampak atau hasil kerja, hasil karma, hasil bhakti dari seluruh Karma yang dilakukan manusia. Melakukan karma dan bhakti apapun jika belum mencapai Cantim Srcchati atau Kedamaian Abadi maka bhakti dan karma itu belum bermakna baik dan benar. Barang siapa dalam setiap Karma dan Bhakti yang dilakukan mampu meraih Kedamaian Abadi dialah Sang Karmin dan Sang Bhakta yang Sukses.

Panjul: Wooo… Indah sekali Kek. Sangat jelas bisa dirasakan bahwa memproduksi Kedamaian Abadi dalam keseharian hidup kita adalah Tantangan besar ya Kek. Saya sulit sekali bebas dari rasa Galau, was-was, gelisah, takut, bahkan terjebak rasa senang sedih bertautan.

Ki Panji: Ya Cucuku Panjul. Memang tidak mudah dan juga tidak sulit.
Pembebasan diri dari keinginan, kecemasan, ketakutan, kemarahan, dan kebencian adalah Syarat mutlak dari Ajaran Karma Yoga menuju Santim Rcchati.

Panjul: Kek Ajaran Karma Yoga memberi Spirit hidup Bebas dari Nafsu dan amarah dengan pengendalian pikiran menuju kebenaran sejati. Betul begitu Kek.

Ki Panji: Betul Panjul Pembebasan diri baik semasih hidup di dunia maupun di dunia lain nanti setelah meninggal adalah syarat dari Karma dan bhakti yang membuahkan Kedamaian Abadi.

Panjul: Bagaimana metode untuk Ber Karma Bhakti yang dapat membuahkan Cantim Rcchati Kek?

Ki Panji: Caranya
Kendalian badan dan indria-indria dengan baik melalui pikiran yang dituntun oleh kecerdasan budhi. Pikiran ini sibukkan untuk mengarahkan Indria dan badan untuk aktif di bawah kesadaran Budhi. Buatlah kesibukan melakukan pelayanan demi kesejahteraan umat manusia. Lakukan kesibukan sehari-hari sebagai pelayanan. Lakukan kegiatan memasak didapur untuk pelayanan kepada keluarga. Cara ini adalah cara karma yang bekerja melebur dosa. Karma yang bisa memproduksi kebahagiaan dan kedamaian sejati dalam diri. Seperti kakek sebagai Guru atau Dosen melayani siswa dan mahasiswa sebagai bhakti yang bebas dari mitif diri.

Baca juga :   MENERAPKAN TRI HITA KARANA SEBAGAI PENSUCIAN DIRI

Panjul: paham kek Lalu cara selanjutnya bagaimana?

Ki Panji: Berlatih
Menaham gejolak-gejolak yang ditimbulkan oleh hawa nafsu dan kemarahan.
Berlatihlah membangun Kebahagiaan dalam sifat kebaikan melalui ketidakterikatan bathin. Walau dalam segala kegiatan Karma sehari-hari kita selalu dalam sentuhan-sentuhan dunia material Berlatih dan belajarlah memahami dunia material itu. Kamu harus memiliki kesadaran bahwa
Indria kita yang selalu bersentuhan dengan dunia material jika tidak terkendali adalah penyebab kedukaan. Ingin bakso tidak dapat bakso saja bisa membuat kecewa. Ingin sembahyang tidak menemukan korek api untuk membakar dupa saja bisa membuat marah. Banten yang dibuat dan akan dihaturkan untuk bhakti dicari semut atau tikus lalu marah-marah dan mengumpat. Kata Tu Aji Alit bunga di halaman rumah yang dipetik untuk dipersembahkan kepada Tuhan bisa membuat tidak enak hati Sang Ibu. Kalau seperti ini apa artinya Bhakti dan Sembahyang dalam membangun Shanti?

Panjul: Artinya masih belum berhasil dalam bahasa ekstrim Gagal Kek.

Ki Panji: Pesan Spiritual Bab V Bhagavad Gita adalah Berlatih Belajar
Memantapkan Kesadaran Suci bebas dari ikatan kebodohan. Bebas dari Dosa-dosa.
Mengendalikan indria melalui pikiran.
Karma sebagai persembahan.
Mendengar, meraba, mencium, makan dan apapun dilakukan dengan Kesadaran membangun Cantim Rcchati.

Semoga Damai Selalu
Santim Rccahati.

Membangun Kesadaran diri menjadi Baik walau belum sempurna terwujud Kebaikan itu walau sedikit Pasti akan datang.

Mengabaikan Kebaikan walau sedikit demi sedikit maka Gunung Keburukan pasti Akan Terwujud.

Namaskar

Ki Panji
SHJ

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *