Makna Hari Raya Galungan


Sedang asiknya Ki Guna dan Gundul latihan rindik di Gasebo Kepuh Permai kedatangan tamu Panjul Cucu dari Ki Panji dari Kalongan.


Panjul : Om Swastyastu Kakek Guna dan Gundul
Ki Guna : Om Swastyastu
Gundul : Om Swastyastu,… eeee Panjul kok gak bilang kalau kamu mau kesini?


Panjul : Maaf Dul,.. maunya sebelum kesini aku mau nelpun kamu,.. ternyata pulsaku habis je.
Ki Guna : Gak apa nak Panjul,.. Kakek sudah tau kalau kamu akan kesini sore ini, tadi pagi Kakekmu Ki Panji sudah bilang sama Kakek kalau kamu sore ini mau ketemu Nak Gundul dan Kakek. Eamangnya ada apa kamu diutus kesini oleh Kakekmu?
Panjul : Entahlah Kek,.. tadi pagi saya diskusi dengan Kakek Panji tentang Makna Galungan,.. seterusnya saya disuruh nanya ke Kakek Gundul di Kepuh Permai.


Ki Guna : Walah… Kakekmu ada-ada saja, sebenarnya Kakekmu sudah lebih tau daripada saya, Kakekmu lebih senior dari saya dulu saat sama-sama jadi Mahasiswa di Yogyakarta,.. Kakekmu Kuliah di IKIP dan saya DI UPN “Veteran”, jaman tahun 1980 an HIMAH IKIP dan KMHD UPN sering pertandingan olah raga, kupul ikut ngelawar hari Raya Galungan,.. saat itu saya sering tanya apa makna Galungan kepada Kakekmu Ki Panji.


Panjul : Ooo,.. begitu berarti Kakek sudah kenal sama Kakek Panji sejak jaman Mahasiswa, Pasti seru kalau kita lihat pertandingan olah raganya.


Gundul : Kalau begitu bagaimana kalau saya dengan Panjul bertanding Olah Raga.
Panjul : Ok Gundul,.. kita cari waktu untuk bertanding Bulu Tangkis. Untuk hari ini saya mohon penjelasannya Makna Hari Raya Galungan dari Kakek Guna.


Ki Guna : Baiklah Panjul,.. Kakek coba mengingat kembali yang pernah kakek dapatkan dari Kakekmu Ki Panji. Mengenai makna Galungan dalam lontar Sunarigama dijelaskan sebagai berikut:
Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep
Artinya:
Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan bersatunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran.
Jadi, inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma. Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan menangnya dharma melawan adharma.

Baca juga :   Bangkitkan Sifat Kedewataan dalam diri


Panjul : Merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma Maksudnya gemana Kek.
Ki Guna : Kakekmu tadi pagi sudah menjelaskan Dharma itu adalah dasarnya Kebenaran. Dan Kebenaran itu dasarnya Karma, contoh Biji jagung didalamnya ada benih untuk tumbuh menjadi pohon jagung. Biji jagung itu Dharma, benih yang ada dalam biji itu Kebenaran. Disebut kebenaran karena benar-benar ada. Dan akan tumbuh hanya sebagai pohon jagung bukan pohon lainnya. Ini juga bukti kebenaran. Kakek bisa lebih menjurus kehakekat manusia itu sendiri bahwa Tuhan bersemayam di dalam hati semua mahluk, ini adalah kebenaran yang sejati (sesuai BG X.20 ). Oleh karena itu kita sebagai Manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna laksanakanlah swadharma kita sebaik-baiknya, seperti Nak Gundul dan Panjul sebagai Mahasiswa laksanakan tugas, disiplin dan semuanya untuk dipersembahkan kepadaNya yang kakek singkat jadi 3D (Duty, Disipline dan Devotions) inilah Dharma. Musuh Dharma adalah Adharma yaitu yang ada juga dalam diri kita yang disebut dengan Sad Ripu. Tiga dari 6 musuh tersebut menjadi pintu gerbang masuk Ke Neraka ( BG. XVI.21 ) yaitu Kama, Kroda dan Loba.


Gundul : Kek,.. bagaimana ciri-ciri orang yang sudah memenangkan Dharma melawan Adharma.?
Ki Guna : Nak Gundul lupa ya seminggu yang lalu sudah kita terima wejangan dari Guruji, yaitu tentang ADVAITACITTA (Pikiran Nondualisme), Tentang Dosa dan Peleburan Dosa dengan 4G.


Panjul : Kakek Guna,.. Pikiran Nondualisme apa seperti yang dimaksud BG. Bab XII. 12-13 ,
Orang yang tidak iri tetapi menjadi kawan baik bagi semua makhluk hidup, tidak menganggap Diri-Nya pemilik, bebas dari keakuan palsu, bersikap sama baik dalam suka maupun duka, bersikap toleransi, selalu puas, mengendalikan diri, tekun dalam bhakti dengan ketabahan hati, dengan pikiran dan kecerdasannya dipusatkan kepada-Ku—penyembah-Ku yang seperti itu sangat Kucintai.

Baca juga :   Tempat Ibadah jangan dijadikan ajang politik praktis


Gundul : Panjul,.. Kamu hebat,.. cepat dan tepat sekali mencari di Bhagawad Gita.
Panjul : Hebatlah,.. siapa lagi kalau bukan Cucunya Ki Panji,…aaaaaa.
Ki Guna : Benar itu Panjul,… orang yang sangat dicintai Tuhan itulah sebagai pemenang..


Panjul: Kakek Guna,.. dalam perayaan kemenangan dharma melawan adharma yang disebut Hari Raya Galungan, siap saja yang tepat merayakannya?
Ki Guna : Pertanyaanmu sangat berat dan bermakna sekali Panjul. Baiklah Kakek coba menjawabnya,.. setiap warga Umat Hindu wajib merayakannya kemenangan tersebut, Dengan harapan untuk selanjutnya benar-benar bisa mengalahkan enam musuh yang ada dalam diri kita. Kakek yakin kalian berdua pada waktunya akan menjadi pemenang sejati memenangkan dharma melawan adharma jika kalian terus mau belajar dan belajar dari tingkat Karma Khanda , Upaasana Khandan dan sampai Jnana Khanda . Ketiga Khanda ini lain waktu kita bahas lagi. Karena sudah jam 21.40 ini sudah malam biar Nak Panjul tidak kemalaman untuk pulang, kita lanjut lain waktu. Dan jangan lupa Nak Panjul dan Nak Gundul besok bangun pagi untuk melaksanakan 4G. dan sampaikan salamku buat Kakekmu Ki Panji.


Panjul : Siap Kek,.. Om Swastyastu
Rhade radhe


Ki Guna

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *