Mutiara Weda: Hindu Bhineka Tunggal Ika

Umat sedharma,

dalam Pustaka suci ada menyebutkan ;
Šrutistu vedo vijñeyo dharmaṡāstram tu vai smṛtiá
te sarvātheṣva mimāmsye tābhyāṁ dharmohi nirBabhau

Artinya :
Yang dimaksud dengan Sruti, ialah Veda dan dengan Smrti adalah Dharmasastram, kedua pustaka suci ini tak boleh diragukan kebenaran ajarannya, karena keduanya sumber Dharma.

Hindu yang Bhineka Tunggal Ika bukan berarti memiliki kitab suci yang berbeda beda dan bukan pula suatu kebebasan atau perbedaan tanpa batas melainkan tetap mengacu pada Kitab Suci agama Hindu yaitu Weda. Pustaka Suci Weda menjadi Identitas dan Karakter agama Hindu sebagai Kitab suci, baik Weda Sruti maupun Weda Smerthinya sebagai suatu kebenaran mutlak dan menjadi kitab Agama. Demikian pula, dasar keyakinan yaitu Panca Sradha dan pokok pokok ajaranya Tiga Kerangka Dasar sebagai pedoman dalam Beragama Hindu.

Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk meningkatkan kualitas Sradhanya dan pokok pokok ajaranya dengan berfalsafahkan Bhineka Tunggal Ika ;’ berbeda suku, berbeda budaya, berbeda adat ataupun Tradisi tetapi tetap satu pegangannya yaitu Kitab Suci Weda. Sebagai umat Hindu memiliki kewajiaban suci yaitu memahami, mempelajari dan mengamalkan serta mengamankan ajaran agama Hindu dengan pustaka Wedanya. Niscaya akan dapat terwujudnya Umat Hindu yang Damai, rukun dan Harmonis. ( MDS. II.10)

Made Worda Negara
BINROH Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *