Matur Piuning dan Mendak Tirta:  Menyambut Nyepi Saka 1946 di Yogyakarta

Hindujogja.com | Yogyakarta, 2 Februari 2024 – 3 Februari 2024 Masyarakat Yogyakarta dan petugas yang telah ditunjuk menggelar serangkaian upacara matur piuning, Matur Piuning dan Mendak Tirta, dalam rangka menyambut perayaan Nyepi Saka 1946. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh khidmat di beberapa tempat sakral yang memiliki makna spiritual bagi masyarakat Hindu di wilayah ini.

Matur Piuning, yang dilakukan di sumber mata air Gunung Merapi, Perempatan Tugu Yogyakarta, Candi Brahma, Candi Siwa, Candi Wisnu, Cempuri, dan Parangkusumo, serta di Pura dan sumber mata air Beji, adalah suatu ritual sakral yang dilakukan sebagai wujud penghormatan dan permohonan restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan para leluhur. Melalui Matur Piuning, umat Hindu berharap mendapatkan keselamatan serta berkah dalam menjalani kehidupan.

Sementara itu, upacara Mendak Tirta adalah prosesi pengambilan Tirta Amerta, atau air suci kehidupan, yang akan digunakan untuk upacara penyucian umat Hindu. Upacara ini dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan kepatuhan terhadap ajaran agama Hindu. Lokasi pelaksanaan upacara Mendak Tirta dipilih dengan cermat karena diyakini memiliki energi spiritual yang tinggi, seperti di sumber mata air Gunung Merapi dan tempat-tempat suci lainnya.

Kegiatan ini bukan sekadar serangkaian ritual, namun juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat Hindu di Yogyakarta. Matur Piuning dan Mendak Tirta menjadi momen untuk mengingatkan umat akan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam dan Tuhan, serta menghormati leluhur. Dengan melalui upacara ini, umat Hindu di Yogyakarta berharap dapat memperoleh kesucian batin dan keselamatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Nyepi Saka 1946, yang jatuh pada tanggal 11 Februari 2024, menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi umat Hindu di Yogyakarta untuk melakukan introspeksi diri, meditasi, dan memperkuat spiritualitas mereka. Dengan dipersiapkan melalui serangkaian upacara tradisional, diharapkan umat dapat menghadapi tahun baru Hindu dengan jiwa yang bersih dan pikiran yang jernih.

Baca juga :   Yoga Happy | Bahagia lahir Bathin

Perayaan Nyepi Saka 1946 tidak hanya menjadi momen keagamaan, namun juga bagian dari keberagaman budaya yang memperkaya identitas masyarakat Yogyakarta. Kehadiran tradisi-tradisi seperti Matur Piuning dan Mendak Tirta menjadi bukti bahwa kearifan lokal dan nilai-nilai keagamaan dapat dijaga dan dilestarikan dengan penuh kebanggaan dan rasa hormat.

Diselenggarakan pada hari Sabtu, 2 Maret 2024 Jam: 09.00, Jam: 22.00, Jam: 23.00, tempat di Merapi, Tugu, Prambanan, Petugas, Sie. Yadnya, Transportasi, Dokumentasi dan Keamanan

Dokumentasi 

Matur Piuning di Pantai Parangkusumo

Matur Piuning di Cempuri

Matur Piuning dan Mendak Tirta Suci di Tuk Pitu Gunung Merapi

Matur Piuning Candi Brahma, Komplek Candi Prambanan

Matur Piuning Candi Wisnu, Komplek Candi Prambanan

Matur Piuning Candi Siwa, Komplek Candi Prambanan

Matur Piuning Tugu Yogyakarta

Please follow and like us:
fb-share-icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *