Tag: Ki Panji

Banyak Kritik yang menyatakan Tri Hita Karana tidak berhasil digunakan untuk membangun Masyarakat Bali. Tri Hita Karana terpajang sebagai semboyan melayang tanpa membumi di masyarakat. Masyarakat Bali “Hindu” aktif melakukan Panca Yadnya. Aktif mecaru memohon keharmonisan alam tetapi kurang menjaga kesehatan fisik, kesehatan lingkungan, membuang sampah plastik di saluran air dan sungai sehingga sawah dan laut tertimbun sampah plastik. Rajin melakukan manusa yadnya maotonan, mepandes, tetapi kurang

Jika disimpulkan Tri Hita Karana itu ada dalam diri manusia. Atman, Badan, Prana adalah modal dasar Bahagia Sejahtera. Perlu disyukuri dan diinsyafi dengan belajar sepanjang hayat. Dengan cara seperti itu kita menyucikan diri dalam semua perjalan hidup di jagat ini.

Belajar Membangun kesadaran diri bertingkat mulai dari sadar fisik materi duniawi menuju sadar Spirit Rokhani adalah Yadnya. Belajar mengorbankan dan melepaskan ikatan-ikatan duniawi menuju pembebasan diri adalah Yadnya yang Rahasia.

Hidup ini adalah Pertempuran Kekuatan Konsentrasi Pemusatan diri Arjuna dalam Kendali Kecerdasan Sri Krisna di atas Kereta Perang Badan ini dengan lima kuda Panca Indria di bawah kendali tali kekang Pikiran. Dimana ada Arjuna dan Krisna maka disana Kesejahteraan sejati akan bersemi.

Jadi makna Hidup itu adalah tumbuhnya Kesadaran Jiwa, kesadaran Roh, Kesadaran Atma, yang masih terbungkus dalam Badan. Hidup itu adalah kesadaran diantara dunia badan dan dunia Atman. Begitu ya kek.